Anak yang Tidur Larut Rentan Obesitas di Masa Remaja

Infeksi Saluran Pernapasan Atas atau ISPA kerap kali diderita anak-anak.
Sumber :
  • Pixabay/unsplash

VIVA.co.id – Ternyata, sangat penting untuk bisa membuat si kecil tidur cepat di malam hari. Sebab, sebuah studi menemukan bahwa anak usia pra-sekolah yang tidur larut malam, cenderung mengalami berat badan berlebih saat remaja kelak.

Bukan lagi sebuah rahasia bahwa masa kanak-kanak sangat membutuhkan waktu tidur yang cukup sesuai kebutuhannya. Baru-baru ini, Journal of Pediatrics menemukan hubungan antara waktu tidur anak di usia pra-sekolah dengan masa remajanya yang cenderung obesitas, seperti dilansir dari laman Todaysparent.

Dikutip dari studi tersebut, anak di usia pra-sekolah dengan waktu tidur yang cepat seperti pukul delapan malam atau kurang, berjumlah lebih sedikit yang rentan mengalami obesitas di masa remaja dibandingkan anak-anak yang cenderung tidur larut. Studi tersebut mengobservasi hampir seribu keluarga dengan anak-anak berusia pra-sekolah (usia empat tahun) dan menemukan bahwa 25 persen dari partisipan memiliki jam tidur lebih cepat (jam delapan malam), 50 persen tidur agak malam (sebelum jam sembilan malam), dan 25 persen tidur larut (setelah jam sembilan malam).

Pada anak yang tidur usai pukul sembilan malam, sebesar 23 persen mengalami berat badan yang obesitas menurut hitungan Indeks Massa Tubuh (IMT) saat usianya mencapai 15 tahun. Dibandingkan angka anak-anak yang tidur di waktu yang lebih cepat, hanya sebesar 10 persen dari mereka yang mengalami obesitas saat usianya mencapai 15 persen.

Lebih lanjut, studi tersebut menemukan bahwa tidur larut yang dialami oleh anak-anak usia pra-sekolah disebabkan oleh beberapa hal seperti ras atau etnis bukan kulit putih, lahir dengan kondisi ibu yang kekurangan edukasi, atau tinggal dalam keluarga berpenghasilan rendah. Hal ini nyatanya cukup terkait, sebab kondisi keluarga yang lebih baik akan memilih menghindari sang buah hati dari penyakit sehingga akan memberikan jadwal tidur yang rutin.

Maka dari itu, disarankan agar orangtua bisa memahami bahwa jam tidur untuk anak sudah sama pentingnya seperti olahraga dan nutrisi yang dikonsumsi oleh buah hati, tidur tentunya dapat menyokong kesehatan si kecil. Terlebih, dengan istirahat yang cukup, maka memberikan dampak baik pada fokus, memori serta cara si kecil memutuskan suatu permasalahan.