Terapkan Pola Komunikasi Ini pada Anak yang Beranjak Remaja
- pixabay/Twnynina
VIVA.co.id – Memiliki anak yang beranjak remaja memang membutuhkan perhatian khusus dalam mengasuhnya. Memasuki usia remaja, seorang anak cenderung senang berkelompok dan lebih dekat dengan teman-temannya dibandingkan bersama keluarga.
Anak-anak cenderung tertutup pada orangtua. Kondisi tersebut seringkali membuat orangtua cenderung cuek dan merasa bahwa anak mungkin sudah dewasa dan bisa belajar untuk mengatur kehidupannya sendiri.
Padahal, pada usia dan kondisi tersebut sebetulnya anak-anak yang beranjak remaja justru membutuhkan peran orangtua untuk membimbingnya agar tidak terjerumus pada lingkungan yang salah.
"Di usia anak yang remaja, orangtua cenderung merasa tugasnya sudah selesai atau berkurang. Padahal, yang harus ditekankan adalah peran orangtua yang berubah dengan cara komunikasi yang efektif," ujar Psikolog anak, Najeela Shihab, yang ditemui di kawasan Wijaya, Jakarta, Kamis 8 September 2016.
Menurutnya, komunikasi yang efektif dimulai dari berhenti melakukan komunikasi secara satu arah seperti pemberian nasehat maupun hukuman. Peran orangtua pada anak remaja adalah memulai dengan komunikasi dua arah agar remaja bisa lebih terbuka.
"Orangtua masih banyak yang memberikan nasehat saja, padahal remaja sudah bukan masanya untuk itu lagi. Sudah harus terapkan komunikasi dua arah agar lebih efektif. Tapi perlu dipahami lagi, pola pendekatan pada remaja pria dan wanita juga sedikit berbeda," ujar founder Keluargakita.com itu.
Terlebih, para orangtua juga sebaiknya mau memilihkan lingkungan yang baik pada remaja dengan mengenalkan pertemanan yang baik sejak kecil. Diharapkan, para orangtua juga turut memberikan contoh lingkungan yang baik pada anak.
"Lingkungan sosial orangtua baik, nanti anak akan ikut mencontohnya. Sehingga saat orangtua memilihkan suatu lingkungan pada anak, ia juga akan memilah mana yang cukup baik untuk dia."
(mus)