Cara Tepat Merawat Gigi Balita

Ilustrasi gigi balita
Sumber :
  • pixabay/mojpe

VIVA.co.id – Perawatan gigi bagi bayi di bawah usia lima tahun (balita) seharusnya dilakukan sejak gigi bayi baru tumbuh. Namun, seringkali orangtua mengabaikan beberapa hal kecil yang ternyata dapat memicu kerusakan gigi si buah hati. Selain itu, kondisi gigi balita dan orang dewasa pada umumnya berbeda. Karena itu, butuh perawatan dan perhatian khusus.

DR. drg. Eva Fauziah, SpKGA., menyebutkan kebiasaan buruk itu salah satunya adalah menghisap jempol yang dapat mengakibatkan pertumbuhan perkembangan rahang sehingga membuat gigi depan menjadi maju.

"Menggigit kuku atau pensil, anak-anak masih dalam usia pertumbuhan sehingga kalau ada sesuatu yang mendorong giginya, urutannya jadi maju atau mundur. Atau disebut dengan crossbite, di mana gigi bagian bawah ke dalam dan bagian atas ke depan," urai Eva saat konferensi pers Bulan Kesehatan Gigi Nasional di Plataran Dharmawangsa, Selasa, 6 September.

Kesalahan umum yang biasa dilakukan orangtua adalah menyikat gigi anak di waktu yang salah. Biasanya sikat gigi dilakukan pada saat mandi pagi dan sore. Padahal, kata Eva, yang benar adalah menyikat gigi setelah sarapan dan sebelum tidur.

"Selain itu juga banyak yang tidak mengunjungi dokter gigi. Dari survei PDGI, 60,4 persen orangtua datang ke dokter gigi kalau sudah ada masalah," kata Eva.

Pemeriksaan kebersihan gigi juga bisa dilakukan sejak bayi usia enam bulan. Orangtua bisa membersihkan plak putih yang banyak terdapat di lidah dengan menggunakan kain kasa.

"Bawa anak ke dokter gigi sejak dini. Kalau orang dewasa dua kali dalam setahun, anak-anak lebih sering lagi karena masih dalam tahap pertumbuhan yakni empat kali dalam setahun," kata Eva.

(ren)