Vaksinolog: Vaksin Cegah Virus Zika Belum Ada di Indonesia
- REUTERS/CDC/Cynthia Goldsmith/Handout via Reuters
VIVA.co.id – Satu orang warga negara Indonesia di Singapura positif diserang virus zika. Hal ini, tentu menjadi hal yang meresahkan. Sebelumnya, virus zika sendiri pernah menjangkit di Indonesia pada tahun 1977 hingga 1978 di daerah Jawa Tengah, Klaten. Namun, kasusnya tidak tidak merebak dan mewabah seperti isu global saat ini.
Penyebaran virus zika sendiri juga sama dengan penyebaran DBD, yaitu melalui gigitan nyamuk aedes aegypti, penularan pada janin dengan ibu yang terserang virus, dan kemungkinan pada sperma.
Vaksinolog lulusan University of Sienna, Italy, dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc-VPCD, menuturkan bahwa sebenarnya virus zika ini tidak berbahaya karena merupakan jenis penyakit yang bisa sembuh dengan sendirinya saat sistem imun tubuh dalam kondisi baik. Bahaya terjadi, ketika ibu hamil terserang dan akhirnya menyebabkan kecacatan pada janin yang dikandungnya.
"Zika ini enggak bahaya, yang berbahaya adalah saat menyerang ibu hamil karena bisa membuat kecacatan pada anaknya kelak. Virusnya disebar, baik melalui darah ke plasenta maupun saat bayi yang baru dilahirkan terpapar darah ibu," ujarnya saat dihubungi VIVA.co.id pada Kamis 1 September 2016.
Mengenai penanganannya sendiri, cukup atasi gejala-gejala yang menimpa tubuh terkait virus tersebut. Ia juga mengatakan, untuk penanganan, juga tak jauh berbeda dengan dengan penyakit demam berdarah dengue (DBD).
"Atasi gejalanya, misal dia demam tinggi, berikan pereda demam, atau jangan sampai dia kekurangan cairan lalu dehidrasi dan sistem imunnya menurun. Jadi tetap jaga kondisinya tetap fit agar akhirnya perlahan bisa sembuh dengan sendirinya," ujarnya.
Untuk vaksin sebagai langkah pencegahannya, vaksinolog tersebut menuturkan sampai saat ini belum ada vaksin untuk mencegah virus zika. Sehingga, ia menuturkan agar melakukan langkah pencegahan lain yang lebih sederhana bagi masyarakat.
"Dengan pemberian vaksin, memang seseorang menjadi kebal pada virus zika, tapi kan sampai saat ini belum ada. Jadi bisa melakukan pencegahan dengan menghindari gigitan nyamuk dan jalani pola hidup sehat agar sistem imun tubuh membaik," kata dia.
Sehingga, meskipun virus zika patut diwaspadai, namun kekhawatiran berlebih akan penyakit terkait virus tersebut sebaiknya tidak terjadi. Terlebih, dengan penanganan dan pencegahan yang tepat serta peran pemerintah, paparan virus zika diyakininya dapat ditangani.