Belajar dari Pengalaman Buat Anak Lebih Mudah Ingat

Ibu dan anak.
Sumber :
  • Pixabay/ Eelementus

VIVA.co.id – Dunia anak adalah dunia yang penuh dengan imajinasi dan inspirasi. Karenanya, penting bagi anak untuk belajar melalui pengalaman.

Menurut psikolog anak Efnie Indriyani, konsep psikologi belajar dari pengalaman, atau experiental learning akan membentuk sirkuit memori yang cukup baik pada anak.

"Kemampuan analytical thinking, strategic thinking, dan berinteraksi dia akan membentuk kompetensi sosial mereka, sehingga mereka akan menjadi karakter yang baik saat dewasa," kata Efnie, saat re-launching Police Station Cap Kaki Tiga Anak di KidZania, Jakara, Kamis 25 Agustus.

Pengalaman ini, lanjut Efnie, tidak diajarkan sejak kecil, maka ketika anak dewasa dan dihadapkan dengan situasi baru, mereka tidak akan merasa tidak yakin dan kurang menunjukkan minat.

Pengalaman kognitif anak seperti membaca, menulis, berhitung, tentunya sudah didapatkan melalui sekolah. Namun, pengalaman sosial yang menjadi dasar perkembangan emosinya yang paling penting untuk diberikan. Sehingga, mereka bisa beradaptasi, tahu yang apa yang harus dipenuhinya, dan mengetahui diferensiasi perilaku.

"Banyak orang dewasa, yang ketika ditanya mau apa dia tidak tahu. Melakukan hal yang baru buat dia juga tidak bisa, ini karena mereka kurang pengalaman," kata Efnie.

Hal inilah yang menurut Efnie, harus menjadi pekerjaan rumah bagi semua orangtua. Yakni, memberikan pengalaman hidup.

"Kalau kita melihat sistem saraf otak itu, ada serabut jaringan saraf. Kalau itu kita stimulasi, akan membentuk koneksi sinaps baik yang bisa menjadi dasar kreativitas. Orangtua juga harus setia mendampingi anak, karena anak mudah bosan," ujar Efnie.

Kunci yang harus dimiliki oleh orangtua adalah sabar. Karena, biasanya anak ketika bereksplorasi itu butuh waktu yang lama, bahkan terkadang sulit untuk berhenti. (asp)