Salah Pilih Ransel Berisiko Sebabkan Skoliosis pada Anak
- pixabay/Lucken
VIVA.co.id – Bersamaan dengan munculnya kesadaran akan pendidikan, saat ini banyak orang tua yang memenuhi waktu anak-anak mereka dengan kegiatan di luar sekolah, seperti les dan kegiataan lain yang bisa menambah kemampuan anak. Hal tersebut, membuat anak terpaksa harus membawa buku-buku dan peralatan yang dibutuhkan dengan ransel besar setiap hari. Tentunya hal tersebut berdampak pada kesehatan dan pertumbuhan tulang si kecil.
Ahli ortopedi, Nabil Ebraheim, MD menjelaskan bahwa saat ransel yang berat digunakan dengan cara yang salah pada punggung anak, akan mengakibatkan terhambatnya perkembangan tulang belakang anak. Beban tersebut akan memberi beban di tulang bagian pinggang yang nantinya menyebabkan sakit di area leher, bahu, punggung, hingga sebabkan skoliosis..
"Beban dari tas ransel akan menyebabkan banyak masalah pada anak termasuk skoliosis," ujar Nabil, seperti dikutip dari laman Huffingtonpost.
Untuk itu, ada beberapa langkah untuk menghindari si kecil dari nyeri bagian belakang akibat beban ransel yang ditanggungnya.
Pertama, penting untuk memonitor jumlah beban di ransel anak agar tidak berlebihan. American Academy of Orthopaedic Surgeons menyarankan agar membatasi beban ransel anak sekitar 10 dan 15 persen dari berat tubuhnya.
Kedua, usahakan mencari ransel anak dengan desain yang aman bagi tumbuh kembang anak, misalnya ransel dengan pegangan yang lebar dan empuk agar tidak menyakiti bagian bahu. Ransel yang memiliki pegangan tambahan di bahu serta pinggang, membantu menyeimbangkan berat yang ditanggung oleh pinggangnya.
Terakhir, pastikan ransel terletak segaris lurus dengan bagian tengah badannya sehingga keseimbangan sisi kanan dan kiri dapat terjaga. Tiga langkah ini dapat membantu si kecil memiliki postur serta keseimbangan tubuh yang lebih baik.
(ren)