Redam Risiko Cacat Lahir pada Bayi dengan Folat

Ilustrasi bayi
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Dibandingkan dengan wanita-wanita di Malaysia dan Singapura, ternyata wanita di Indonesia sudah lebih mengenal nutrisi penting yang diperlukan untuk kehamilan yang sehat.

Hal ini terungkap melalui sebuah survei konsumen yang dilakukan oleh Anmum pada lebih dari 1.600 wanita di tiga negara tersebut. Pemahaman dan pemenuhan nutrisi yang diperlukan selama masa kehamilan ini artinya ibu hamil memiliki kesempatan yang lebih besar untuk melahirkan bayi yang sehat.

Salah satu nutrisi penting yang diperlukan ibu selama masa kehamilan adalah folat. Folat juga penting bagi ibu yang sedang mempersiapkan kehamilan. Folat dapat mengurangi risiko melahirkan bayi dengan Neural Tube Defects (NTDs), yaitu kondisi yang dapat menyebabkan kelainan pada tulang, tengkorak dan otak anak di dalam janin.

Dari hasil tersebut diketahui bahwa hampir tiga dari empat wanita Indonesia memahami pentingnya folat untuk mengurangi risiko cacat lahir yang dapat berakibat pada perkembangan otak bayi, dan 65 persen dari responden mengetahui bahwa folat berkaitan langsung dalam memperkecil risiko NTDs. Sementara itu, hanya 44 persen responden Malaysia dan 40 persen responden Singapura yang memahami manfaat folat untuk memperkecil risiko NTDs.

Selain itu, sebanyak 21 persen wanita Indonesia juga mengetahui bahwa 400 mikrogram adalah jumlah asupan asam folat harian yang dianjurkan untuk kehamilan yang sehat. Sedangkan di Malaysia dan Singapura, hanya 15 persen wanita saja yang mengetahuinya.

"Saya sangat antusias mengetahui bahwa wanita Indonesia memiliki pemahaman tentang pentingnya folat untuk mempersiapkan kehamilan yang sehat," kata Rebecca Canna, Health and Nutrition Lead, Anmum Maternal & Paediatrics, dalam rilis yang diterima VIVA.co.id, Senin, 15 Agustus.

Meski demikian, Cannan melanjutkan, berdasarkan data, empat dari lima wanita Indonesia belum memahami jumlah asupan folat yang mereka butuhkan untuk merencanakan kehamilan serta selama masa kehamilan. Hal ini cukup mengkhawatirkan karena jumlah asupan folat yang dibutuhkan akan semakin meningkat selama periode penting ini.

Di samping itu, penelitian ini juga mengungkap bahwa pemahaman responden tentang manfaat vitamin B12 dan B6 relatif lebih rendah. Hanya 38 persen wanita Indonesia yang dapat menyebutkan pentingnya B12, bersamaan dengan folat, untuk membantu meminimalkan risiko NTD.

Sementara 39 persen dari mereka mengetahui bahwa asupan vitamin B6 yang meningkat dapat membantu mengurangi gejala morning sickness. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pemahaman tentang vitamin dari wanita di Malaysia dan Singapura.

“Secara keseluruhan, banyak wanita yang masih belum menyadari manfaat dari nutrisi penting beserta perannya dalam mendukung kehamilan yang sehat."

Lebih lanjut Cannan menyatakan, susu yang telah difortifikasi memberikan kemudahan dan praktis bagi para ibu untuk mengkonsumsi folat, vitamin B12, B6 dan D dalam jumlah yang cukup. "Susu yang telah difortifikasi juga menyediakan nutrisi yang tidak selalu ada di setiap tablet suplemen, seperti protein susu berkualitas tinggi, GA, asam sialic, probiotik dan prebiotik," imbuh Cannan.