Kemenkes Gencar Lawan Diabetes

Kemenkes dan Kalbe lawan diabetes
Sumber :
  • NUVOLA/VIVA

VIVA.co.id – Penyakit diabetes saat ini, dianggap sebagai mother of the diseases dan termasuk penyakit mematikan. Terkait hal ini, Kementerian Kesehatan dan PT Kalbe Farma Tbk, menggalang Gerakan 50.000 aksi #IndonesiaLawanDiabetes di lima kota besar di Indonesia.

Saat konferensi pers Gerakan Indonesia Lawan Diabetes di Hotel Pullman Jakarta Pusat, Sabtu 13 Agustus, Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Nila Djuwita F. Moeloek menjelaskan bahwa jumlah persentasi penduduk Indonesia penderita diabetes mellitus sebanyak 6,9 persen.

"Baik di kota dan desa, sama saja. Kita memang harus berhati-hati. Ibu dari penyakit itu diabetes mellitus yang bisa merusak mata, gigi, kulit, ginjal, dan juga liver," katanya.

Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia, apalagi pola hidup masyarakat saat ini sangat berubah. Diabetes sudah menjadi penyakit pembunuh nomor tiga di Indonesia (6,7 persen) berdasarkan data Sample Registration Survet (SRS) 2014.

Kegiatan ini berupa roadshow, pelatihan, iklan layanan masyarakat, kegiatan inovatif dan training dan edukasi awal pola hidup sehat 3J (Jumlah, Jenis, dan Jadwal). Selain itu, kegiatan ini juga dalam rangka ulang tahun ke 50 Kalbe Farma, yang sekaligus melansir microsite www.indonesialawandiabetes.com

"Kami melihat visi dan misi yang sama antara pemerintah Kementerian Kesehatan dengan PT Kalbe Farma untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Kami bergerak dengan adanya produk yang berhubungan dengan diabetes agar masyarakat dapat mencegah diabetes," kata Irawaty Setiady selaku Presiden Direktur Kalbe Farma.

Tak hanya itu, untuk memberikan layanan terbaik, Kalbe Farma meluncurkan aplikasi digital Diabetes Solution Center. Aplikasi yang dapat diunduh di play store, atau www.diabetessolution.co.id ini dilengkap empat fitur yaitu Diabetes Diary, Ask the Expert, Tips and Information dan Delivery Service.

"Aplikasi ini untuk membantu menemani masyarakat memonitor kadar gula darah mereka," ucap Lily Sriwahyuni Sulistiowati, selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemkes RI. (asp)