Stroke Intai Para Insomnia

Ilustrasi stroke.
Sumber :
  • Freewallpaper

VIVA.co.id – Anda mungkin sudah paham bahwa tidur yang cukup sangat baik untuk kesehatan. Apalagi, waktu tidur yang kurang memiliki konsekuensi yang begitu menakutkan pada dampak kesehatan tubuh.

Insomnia dan kelainan tidur dapat meningkatkan risiko Anda terkena stroke. Dari analisa 29 studi yang telah dipublikasikan di Neurology, menunjukkan dampak buruk pada jadwal tidur dan kesulitan bernapas, seperti dilansir dari laman Glamour.

Bahayanya lagi, mereka yang memiliki kelainan tidur juga pernah terserang stroke, akan memiliki kesulitan untuk sembuh dari stroke. Terlebih, mereka lebih berisiko terkena serangan stroke kembali.

"Tidur dapat memulihkan fungsi otak dan penting untuk menyimpan informasi yang telah dikumpulkan saat malam hari, di mana menjelaskan mengapa stroke sulit pulih karena berkaitan dengan kelainan tidurnya," ujar salah satu penulis studi, Dirk M. Hermann, M.D.

Meski Anda tidak memiliki kelainan tidur, namun saat jam tidur kurang dari enam jam, maka dapat meningkatkan risiko stroke. Apalagi, jika hal ini sudah kronis, akan memicu tingginya risiko penyakit jantung, peradangan di tubuh, dan resostensi insulin.

Untuk itu, sangat disarankan untuk mencukupi jam tidur yang dibutuhkan tubuh. Karena, dengan tidur yang cukup akan mampu 'membersihkan' racun di tubuh.

Selain itu, tidur juga dapat melepas racun dari kadar neuronal yang ada di sekitar otak. Sehingga, otak nantinya akan mampu berfungsi dengan baik selama seharian penuh.