Ajari Anak Mandiri Bisa Dimulai Sejak Usia di Bawah 1 Tahun
- Pixabay/ Eelementus
VIVA.co.id - Kemandirian dan tanggung jawab menjadi bekal kehidupan yang penting untuk si kecil di masa depannya. Karena itu, kedua hal tersebut harus diajarkan orangtua sedini mungkin. Salah satu caranya adalah dengan melatih anak ikut membantu mengerjakan tugas-tugas rumah tangga.
Ibu sebenarnya bisa menjadikan buah hati sebagai rekan kerja yang bisa meringankan tugas ibu di rumah. Tidak perlu memberikan tugas besar tapi mulailah dari hal sederhana seperti melatih mereka memenuhi aktivitas untuk dirinya sendiri misalnya mandi dan memakai baju.
Menurut Psikolog Klinis Anak, Vera Itabiliana, Psi, anak bisa diberi tanggung jawab mengerjakan tugas rumah tangga ketika anak sudah bisa mandiri memenuhi aktivitas diri sendiri seperti mandi, makan dan sebagainya.
"Ketika anak sudah mampu memenuhi aktivitas diri sendiri, secara tidak langsung itu juga membantu mengurangi beban ibu. Kemudian dia bisa diberi tanggung jawab lebih mengerjakan tugas tambahan lain," kata Vera saat peluncuran kampanye #mommyslittlepartner di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu, 10 Agustus.
Melatih kemandirian, lanjut Vera, bisa dilakukan sedini mungkin oleh ibu. Misalnya untuk anak di bawah usia satu tahun yang baru bisa merangkak, ibu bisa melatih mandiri dengan meletakkan mainan yang jauh dari jangkauannya agar dia bisa merangkak untuk mengambil mainan itu sendiri. Yang terpenting anak dilatih untuk dapat mengandalkan dirinya sendiri.
Ketika anak sudah lebih besar, sudah bisa berinteraksi dan berkomunikasi, ibu bisa mengomunikasikan banyak hal untuk menjadikan buah hati sebagai partnernya.
Meminta anak mengerjakan tugas pun harus dilakukan dengan cara yang dimengerti oleh mereka. Vera menuturkan, anak-anak biasanya membutuhkan alasan atas segala sesuatu, misalnya ketika meminta mereka menjemur handuk yang basah, jelaskan kalau hal itu dilakukan agar handuk tidak lembap dan bau.
"Ibu juga harus terbuka pada anak. Katakan kalau ibu merasa lelah. Ibu ingin minta bantuan. Dengan begitu empati anak pun akan terasah," lanjut Vera.
Dalam memberikan tugas pun ibu sebaiknya tidak membedakan berdasarkan gender. Misalnya urusan membantu ibu di dapur adalah anak perempuan, sementara laki-laki mengerjakan pekerjaan yang lebih berat. Sebaiknya hal itu dihindari dan bagi tugas hanya berdasarkan usia dan kemampuan anak saja.
Hal yang juga perlu diingat adalah tentang memberikan hadiah atau reward atas apa yang sudah dilakukan anak. Pahamilah bahwa memberi reward tidak semata dalam bentuk barang atau memenuhi kesukaan anak. Tapi, reward bisa dalam bentuk sesuatu yang mereka bisa nikmati.
"Misalnya, katakan pada anak kalau ikut membantu ibu nanti waktu santai akan lebih panjang. Ibu jadi bisa membacakan dongeng lebih cepat dan sebagainya," kata Vera.
Selain itu, ada aktivitas yang merupakan tanggung jawab mereka yang tidak perlu mendapatkan reward. Yang paling penting adalah berikan apresiasi dengan sepenuh hati kepada anak agar timbul rasa bangga dalam dirinya.