Skrining, Langkah Awal Deteksi Hepatitis

Ilustrasi/Petugas kesehatan
Sumber :
  • Pixabay
VIVA.co.id
- Penyakit hepatitis biasanya diakibatkan oleh virus yang berkembang biak di organ hati seseorang. Ternyata, tidak adanya gejala yang dikeluhkan seringkali membuat penyakit tersebut malah semakin parah.


Pada umumnya, saat virus belum aktif dan berkembang biak, tidak ada gejala yang dirasakan. Bahkan, cenderung tidak adanya keluhan yang dirasakan oleh para penderita hepatitis.


"Gejalanya enggak terdeteksi, makanya jarang ada yang tahu tubuhnya mengidap hepatitis. Makanya, seringkali terlihat saat sudah parah," ujar Komite Ahli Hepatitis Kementerian Kesehatan RI, Prof. DR. Dr. David Handojo Muljono SpPD, dalam diskusinya Kenali, Deteksi Obati Hepatitis di kawasan Cikini, Jakarta, Selasa 9 Agustus 2016.


Perut yang mulai membesar akibat kerusakan organ hati hingga terasa mual, merupakan dampak paling terlihat ketika virus hepatitis semakin menggerogoti. Untuk itu, disarankan melakukan skrining (
screening
, deteksi penyakit sejak dini) seluruh tubuh sebagai langkah awal.


"Langkah awal itu pasti skrining, cek apakah darahnya positif mengandung virus hepatitis. Jika sejak awal, bisa dicegah sejak dini," ujarnya.

Namun, diakuinya, skrining saat ini masih diprioritaskan untuk populasi khusus yaitu pegawai kesehatan, para pemakai obat suntik, ibu hamil serta anak-anak sekolah. Untuk itu, diperlukan kesadaran dari masyarakat untuk mau melakukan tindakan tersebut secara mandiri.

"Prioritas memang saat ini bagi WHO untuk populasi khusus, tapi untuk kelompok lain juga disarankan datang dan cek sendiri ke dokter. Karena hal ini juga kan bermanfaat untuk diri sendiri," kata dia.


Oleh sebab itu, diharapkan dengan adanya kesadaran dini maka angka penyebaran virus hepatitis bisa ditekan sekecil mungkin. Bahkan, di 2030 mendatang, hepatitis sudah ditujukan agar bukan lagi menjadi masalah kesehatan yang meneror tubuh masyarakat.