Gaya Hidup Picu Serangan Jantung Usia Muda
- heartattacktreatmenttips.com
VIVA.co.id - Meninggalnya penyanyi Mike Mohede minggu siang kemarin cukup mengguncang banyak orang. Pasalnya, penyanyi jebolan Indonesian Idol 2005 ini meninggal dunia mendadak akibat serangan jantung di usianya yang terbilang masih muda, 32 tahun.
Tidak ada jaminan usia berapa seseorang berisiko terkena serangan jantung. Penyakit dengan julukan silent killer ini bisa bisa menyerang siapa saja dan dari berbagai kalangan usia.
Hasil penelitian Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa 39,1 persen penduduk dengan usia 15 hingga 45 tahun berisiko mengidap penyakit jantung. Hal ini disebabkan oleh gaya hidup masyarakat modern saat ini.
"Dahulu penyakit jantung umumnya menyerang orangtua, kini anak-anak muda yang produktif justru rentan terkena penyakit jantung karena pola hidup yang tidak sehat, seperti makanan junk food, merokok," ujar Syahlina Zuhal, Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia, dalam acara Penandatanganan MoU Yayasan Jantung Indonesia dan PT Omron, di Menteng, Jakarta Pusat, pada 26 Januari 2016.
Menurutnya orang Indonesia juga bekerja dalam waktu yang lebih lama, dan lebih sering duduk di depan meja, dengan sedikit kegiatan fisik. Ini juga menjadi penyebab lain, mengapa semakin banyak orang muda berisiko terserang penyakit jantung.
Penyebab serangan jantung di usia muda
Jika dulu, serangan jantung banyak dialami oleh orang lanjut usia yang memang memiliki faktor risiko. Namun sekarang serangan jantung justru mulai mengincar seseorang yang masih muda, bahkan di usia 20-an tahun. Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam Journal of American Heart Association menyebutkan serangan jantung pada kelompok usia tua mengalami penurunan, sebaliknya serangan jantung di usia muda (usia 25-44 tahun) justru mengalami peningkatan cukup tajam.
Penyebab serangan jantung diungkapkan dr Sri Redjeki Endang. Menurutnya, serangan jantung di usia muda meningkat dan lebih sering terjadi karena gaya hidup.
"Secara medis, serangan jantung di mana aliran darah menuju jantung mengalami hambatan akibat penggumpalan darah, tumpukan lemak, kolesterol dan beberapa unsur lainnya. Usia muda banyak yang terkena serangan jantung ini biasanya karena gaya hidup misalnya merokok, konsumsi alkohol, stres berlebihan, tidak pernah olahraga, begadang berlebihan, dan lain sebagainya." ungkapnya saat dihubungi VIVA.co.id Senin 1 Agustus.
Selain gaya hidup serangan jantung juga bisa diakibatkan oleh faktor keturunan, dr Endang menyebutkan, ada beberapa faktor lain seperti genetik atau keturunan, kolestrol, hingga riwayat penyakit lain yang bisa memicu serangan jantung.
"Kolestrol bisa mengakibatkan penyempitan pembuluh darah karna endapannya bisa menyumbat pembuluh darah. Lalu faktor genetik juga risiko yang tidak bisa diubah. Belum lagi jika si penderita mengidap penyakit tertentu seperti obesitas, diabetes, hipertensi, itu risikonya semakin tinggi," ujarnya.