Jangan Sepelekan Jantung yang Berdebar

Ilustrasi jantung.
Sumber :
  • Pixabay
VIVA.co.id
- Jantung yang berdebar-debar bisa jadi merupakan salah satu gejala Fibrilasi Atrium (FA). Istilah tersebut masih agak asing ditelinga Indonesia, padahal FA merupakan suatu kelainan irama jantung.

"FA sering diikuti dengan gejala ringan atau tidak ada gejala signifikan. Kalau gejala ringan orang jadi tidak aware, tidak merasa penting, padahal jantung berdebar potensi besar. Berdebar jangan dianggap enteng," kata Ketua Panitia Atrial Fibrillation Campaign di Indoensia dan Ketua Ina Heart Rhytm Society, Dr.dr. Yoga Yuniani, SpJP(K) saat ditemui di kawasan Soedirman, Jakarta, Minggu, 31 Juli 2016.

Lanjut Yoga, seharusnya detak jantung yang normal tak bisa dirasakan. Tapi jika debaran itu mulai terasa dan membuat tidak nyaman lebih baik diperiksan ke dokter spesialis. Debaran yang dimaksud juga bukan debaran karena diinduksi dari perasaan.

"Debatan abnormal beri rasa tidak nyaman. Atau denyut jantungnya normal menjadi terasa jadi tidak nyaman. Kita sedang diem, lalu terasa. Asal terasa sudah gejala. Rasa cepat, ireguler," katanya.

Jika seperti itu, Yoga menyarankan mendatangi fasilitas kesehatan yang bisa memeriksa EKG. Setelah itu meminta rekaman copy hasil rekam jantung dan memeriksakannya.

"Yang penting upaya identifikasi harus dilakukan sungguh-sungguh. Di periksa keadaan tidak terasa lalu nanti dibilang normal, nah jangan cepat puas hingga betul-betul tebrukti tidak FA," ujarnya.

FA bisa memicu berbagai penyakit, antara lain gagal, serangan jantung dan beresiko paling tinggi adalah stroke. Kabar buruknya, mereka yang mengalami FA dan terkena stroke akan menderita lebih berat.

"Orang stroke kena FA tidak bisa ngomong lagi, bisa kerusakan permanen karena gumpalan darah akan lebih besar," ujarnya.

Dengan hidup sehat dan rajin berolahraga cara terpraktis menanggkal FA. Terdengar klise tapi cara itu memang yang paling ampuh dan segera memeriksakan diri jika terasa cepat lelah, sesak nafas tanpa riwayat asma, dada tertekan dan seperti diikat, rasa mengambang dan berputar hingga pingsan dan buang air kecil semakin sering.