Pola Asuh Pengaruhi Tingkat Keberhasilan di Kantor
- Pixabay
VIVA.co.id – Apakah Anda punya masalah di kantor? Kemungkinan penyebabnya tidak sepenuhnya ada di diri Anda, melainkan cara pengasuhan orangtua Anda penyebabnya. Menurut sebuah penelitian yang baru-baru ini dilakukan, ditemukan bahwa ada kaitan antara gaya pengasuhan orangtua dengan perilaku di tempat kerja.
"Ini menyangkut kedua orangtua, namun karena ibu yang biasanya menjadi pengasuh utama anak-anak, mereka memiliki pengaruh lebih banyak pada anak-anak," kata Peter Harms dari University of Alabama, Amerika Serikat, seperti dilansir laman Times of India.
Penelitian ini berporos pada karya John Bowlby, seorang psikoanalis awal, yang berpendapat tentang bagaimana pola asuh orangtua berpengaruh pada sikap anak-anak mereka kelak dalam membangun sebuah hubungan. Karena itu, penelitian ini memahami hubungan antara manajer dan karyawan, kemudian mencari keterkaitan antara pola asuh orangtua dengan perilaku mereka di tempat kerja.
Penelitian ini dilakukan dengan memfokuskan pada bagaimana orangtua menyikapi bayi mereka ketika menangis meminta sesuatu.
Anak-anak bayi seiring waktu akan mempelajari apakah orangtua mereka akan segera menghampiri ketika mereka menangis atau harus meningkatkan teriakan putus asa mereka untuk mendapatkan perhatian orangtua. Atau, jika buah hati Anda sudah memahami kalau orangtua mereka tidak bisa diandalkan sebagai sumber kenyamanan mereka, mereka akan berhenti melakukan upaya terbuka untuk mendapatkan perhatian. Orang-orang yang menganggap orangtuanya dapat diandalkan akan melihat orang lain sebagai pendukung potensial.
Orang-orang seperti ini dikategorikan sebagai individu yang pencemas atau menghindari keterikatan tergantung dari bagaimana pola asuh yang mereka adaptasi ketika dihadapkan dalam kesulitan.
"Atasan Anda layaknya orangtua," kata Harms. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketika bawahan yang pencemas dipasangkan dengan atasan yang suportif, mereka akan baik-baik saja. Tapi ketika mereka dipasangkan dengan atasan yang menjaga jarak dan tidak suportif, karyawan yang pencemas akan memiliki tingkat stres yang tinggi dan kinerja yang rendah.