Tips Memilih Tabir Surya

Ilustrasi terkena sinar matahari.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Mitos mengenai manfaat dari sinar matahari, memang sudah sangat sering terdengar. Namun tidak sedikit juga yang menyebutkan mengenai dampak buruknya.

Seperti dua mata koin, sinar matahari memang memiliki sisi positif dan negatif. Sinar matahari tidak selalu buruk untuk wajah dan justru memiliki efek yang menguntungkan untuk kulit.

Dikutip dari laman Huffingtonpost 12 Juli 2016, Ahli kulit, Jennifer Chwalek, MD, mengatakan bahwa sinar matahari mampu memiliki dampak anti-inflamasi dan menekan bakteri penyebab jerawat.

Tidak hanya itu, vitamin D yang berasal dari paparan sinar matahari, dapat berdampak pada produksi minyak di wajah dan mampu menjadi pelembab alami. Selain itu, sinar matahari juga memiliki peran penting untuk kesehatan pori-pori kulit.

Di sisi lain, sinar matahari yang dipaparkan secara langsung secara terus-menerus akan berakibat buruk juga bagi kulit. Salah satu dampaknya seperti risiko wajah merah terbakar atau memicu kerusakan pada jaringan kulit, hingga memicu kanker pada kulit di wajah Anda.

Wajah yang memerah dan kerusakan jaringan kulit, akan memperburuk keadaan jerawat di kulit wajah Anda. Karena itu, disarankan untuk mengenakan proteksi kulit seperti sunscreen dengan Sun Protection Factor (SPF) yang cukup.

Jennifer menyarankan agar menggunakan sunscreen dengan label broad-spectrum agar terhindari dari sinar UVB penyebab wajah memerah dan UVA, yang pemicu noda hitam dan penuaan. Ia juga berujar lebih baik mengaplikasikan secara terus-menerus sunscreen dengan SPF rendah dibanding menggunakan sunscreen dengan kandungan SPF yang cenderung tinggi.