Anak yang Gemar Olahraga Bisa Dongkrak Kecerdasan

Anak-anak beraktivitas di My Gym Children’s Fitness Center.
Sumber :
  • Dokumentasi My Gym Indonesia

VIVA.co.id – Saat ini semakin banyak orang dewasa yang getol menjalani gaya hidup sehat. Mereka senang olahraga, berlatih kebugaran, bahkan beragam kegiatan lain seperti zumba dan yoga pun dilakukan untuk dapatkan tubuh ideal. Dan yang pasti, kegiatan ini dilakukan agar lebih badan sehat.

Tapi bagaimana dengan anak-anak? Mereka tidak mungkin melakukan fitnes layaknya orang dewasa, mereka juga tidak mungkin melakukan diet. Padahal aktivitas fisik juga sangat penting bagi anak-anak, apalagi mereka masih dalam tahap pertumbuhan.

Psikolog anak Roslina Verauli, yang hadir dalam acara Peluncuran MILO Champ Squad, sebuah aplikasi yang terintegrasi dengan sebuah gelang digital, yang bertujuan mendorong anak melakukan aktivitas fisik, mengatakan bahwa anak yang cukup bergerak, berolahraga, akan meraih akademis lebih baik.

"Anak usia sekolah kalau mengalami sulit konsentrasi biasanya akan saya tanya apa dia cukup istirahat, apa cukup olahraga,"ujarnya di Senayan National Golf Club, Jakarta, 14 Juli 2016.

Diyakini Roslina, anak kurang gerak akan sulit konsentrasi, dan semakin banyak keluhan fisik.

"Mereka yang beraktivitas fisik rutin, berdasar sejumlah riset anak yang diajak bergerak reguler, konsentrasi jadi lebih baik, memiliki mentalitas juara (percaya diri), kompeten dalam akademis, fisik juga sosial."

Olahraga juga mengajarkan anak untuk belajar berkomitmen, menemukan area kemampuan terbaik dari dirinya.

Dokter Pemerhati Gaya Hidup, Dr.Grace Judio-Kahl  menambahkan," aktivitas itu penting karena kalau tidak ada aktivitas tidak ada stimulus bagi anak."

Grace menyarankan agar anak banyak gerak baik di rumah ataupun sekolah. "Anak harus aktif, jalan-jalan, main di rumah, kalau ada peliharaan seperti anjing, bisa diajak jalan-jalan, bersih-bersih rumah, di sekolah juga jalan, itu termasuk aktivitas sehari-hari."

"Kemudian terbanyak kedua aktivitas yang disebut aerobik, seperti lari, renang, sepakbola, setidaknya dua hingga tiga kali seminggu selama 30 menit. Latihan strength (kalau pada dewasa disebut latihan beban) seperti wushu, karate, martial art, pencak silat, boleh lebih sedikit tapi harus satu sampai dua kali seminggu selama 30 menit. Yang lebih sedikit adalah main games, cuma duduk tidak bergerak."

"Banyak gerak disarankan untuk anak, baik di rumah ataupun sekolah, 3 hingga 5 kali sehari anak harus aktif, yang lari-lari sifatnya."

(ren)