Penyebab Perut Buncit Sulit Dikecilkan
- Antara
VIVA.co.id – Anda mungkin sudah mati-matian berolahraga demi mendapatkan perut ramping dan rata. Tetapi, hingga saat ini hasil yang diinginkan belum juga Anda dapatkan. Melakukan usaha seperti menghindari konsumsi karbohidrat, gula, dan makanan menggoda lainnya, demi mencapai perut yang rata juga tidak bisa membuat perut menjadi rata.
Tetapi, tahukah Anda sebenarnya apa yang Anda makan, bukanlah penyebab utama perut membuncit.
Menurut buku yang ditulis Dr Marilyn Glenville, ada beberapa hal yang ternyata menghambat usaha Anda mengecilkan perut. Berikut fakta yang dibeberkan Dr Marilyn seperti dilansir laman The Sun.
Bakteri
Tidak semua bakteri itu jahat. Kita juga membutuhkan bakteri baik, agar tubuh kita bisa bekerja dengan baik. Jika kita tidak memiliki bakteri baik, kerja tubuh kita akan terganggu, dan kebiasaan meminum antibiotik juga bisa berpengaruh.
Kurang tidur
Jika Anda tidak mendapat cukup tidur, kadar hormon Anda akan meningkat dan membuat nafsu makan Anda bertambah. Ketika hormon Anda tidak terkendalikan, Anda pun ingin terus makan melebihi apa yang Anda butuhkan, sehingga muncullah perut buncit. Jadi, pastikan Anda tidur cukup dan jauhi kafein selama mungkin sebelum waktu tidur.
Makan terburu-buru
Marilyn mengatakan, makan yang masuk secara terburu-buru bisa membuat tubuh Anda berpikir bahwa Anda sedang stres dan memicu refleks perlawanan. Ketika hal ini terjadi, tubuh Anda akan berhenti mencerna. Makanan akan diam di tempat dan tidak terkirim ke seluruh tubuh dengan baik. Ini adalah penyebab utama terjadinya perut kembung.
Permen karet
Makan permen karet, membuat tubuh Anda menghirup terlalu banyak udara. Hal ini akan menyebabkan perut membesar, seperti halnya ketika Anda meniup balon.
Stres
Stres dapat memicu pelepasan hormon kortisol yang banyak dikaitkan dengan penumpukan lemak di bagian tengah tubuh. Masalahnya, kortisol biasanya diproduksi saat kita merasa terancam, atau berada dalam kondisi antara hidup atau mati. Tetapi, karena stres sering muncul maka hormon itu diproduksi lebih dari yang kita butuhkan. Tubuh kita tidak bisa membaca, apakah kita stres karena pekerjaan atau karena bahaya, artinya energi dan lemak akan terkumpul semua ketika stres datang. (asp)