Ketahui Faktor yang Membuat Anak Stres
- Pixabay/unsplash
VIVA.co.id – Stres tidak hanya dihadapi orang-orang dewasa saja, anak-anak pun bisa mengalami stres. Menurut Pakar Stres dan Hypno Parenting Kirdi Putra, ada beberapa faktor yang memicu alam bawah sadar anak-anak yang terpengaruh stres. Faktor-faktor tersebut antara lain keluarga, pendidikan, pemahaman agama, media, dan lingkungan sosial.
Dalam talkshow bertajuk 'Happy Family, Happy Employee' di Graha Unilever, Jakarta, Kamis, 30 Juni, Kirdi menambahkan, keluarga adalah tempat pertama bagi anak-anak untuk belajar. Jadi, apapun yang terjadi di dalam keluarga akan diserap anak sehingga akan menjadi bagian dari ciri-ciri dan karakteristiknya kelak.
"Jangan sampai apa yang dikatakan orangtua berbeda dengan apa yang dilakukan," kata Kirdi.
Kemudian, ketika anak beranjak besar dia akan masuk lingkungan sosial. Dia akan bertemu banyak orang dan menyerap banyak informasi di sekelilingnya tanpa batasan. Jika pendidikan tidak disiapkan orangtua dari rumah, anak-anak tidak akan memiliki kemampuan dalam memilah mana yang baik untuk dirinya.
Dalam pemahaman agama, Kirdi mengingatkan, banyak orangtua yang menyampaikan dengan cara yang salah sehingga membentuk pemahaman berbeda pada buah hatinya.
Faktor selanjutnya adalah media. di mana saat ini orangtua menghadapi tantangan media yang cukup besar dan membahayakan bagi anak-anak.
Yang terakhir adalah lingkungan sosial, termasuk budaya. Di sini orangtua harus bisa memberikan pemahaman pada anak tentang perbedaan yang mungkin mereka temui di luar.
"Ketika kita tidak membiasakan anak dengan pola kemandirian untuk dapat menerima sesuatu yang berbeda, hal ini akan menciptakan stres buat anak," imbuh Kirdi.
Selain itu, jangan membiasakan anak dengan segala kemudahan. Anak-anak yang dibiasakan mendapatkan apapun yang dia minta, segala keperluan sudah tersedia tanpa dia berusaha sendiri, maka dia akan tumbuh dengan stres yang rendah. Ini akan berbahaya bagi anak karena saat dewasa dia tidak akan sanggup bertahan dengan stres di dunia nyata.
"Memanjakan anak-anak, kalau dia tidak bisa melakukan sesuatu kita bantu, itu sama saja kita menciptakan neraka buat dia kelak," kata Kirdi.