Manfaat Puasa untuk Penderita Jantung, Ginjal dan Obesitas

Berdoa sebelum berbuka puasa.
Sumber :
  • REUTERS/Ina Fassbender

VIVA.co.id – Puasa selama bulan Ramadan memiliki manfaat kesehatan yang positif untuk orang yang menderita penyakit jantung, obesitas dan penyakit ginjal. Tentu manfaatnya akan didapat jika dilakukan dengan benar.

Spesialis kesehatan di Dubai Health Care City (DHCC) mengatakan pada konferensi pers meja bundar di Dubai, bahwa manfaat puasa telah diteliti para panelis termasuk Dr Rita Nawar, dari  Weight Care Clinic di DHCC, Dr Adel Obaid, dokter ginjal di MEDLINK Clinic, DHCC, dan Dr Zuhair Yousuf, Interventional Cardiologist dari Rumah Sakit MediClinic City, DHCC. Mereka memberi beberapa petunjuk penting pada masyarakat dunia, bagaimana cara untuk mengoptimalkan kesehatan selama bulan Ramadan. Berikut tipsnya seperti dilansir laman Gulfnews.

Keseimbangan adalah kunci

Belakangan, jumlah orang dewasa dengan kondisi berat badan berlebih dan obesitas makin menjamur. Mereka, rata-rata mulai menderita masalah berat badan, di usia 15 tahun ke atas.

Untuk itu, para medis di DHCC menyarankan, Ramadan menjadi kesempatan emas mengurangi berat badan. Tentunya, dengan membuat program makan yang bisa memenuhi kebutuhan gizi seimbang.  

Dr Nawar, mengutip kasus seorang pasien di kliniknya, yang  memiliki diet rendah karbohidrat (sekitar 120 gram per hari). Selama puasa, dia memilih makanan dengan indeks glikemik rendah dikemas dengan nutrisi padat. "Itu cara yang baik untuk mengurangi berat badan.”

Karbohidrat kompleks

Untuk sahur dia menyarankan mengonsumsi karbohidrat kompleks (makanan yang bisa diserap dan berasimilasi perlahan oleh tubuh dan bisa memberikan perasaan kenyang untuk waktu yang lama). “Seperti biji-bijian, protein berkualitas baik seperti daging atau ikan, telur atau produk susu, kacang-kacangan, dan alpukat," saran Dr Nawar lagi.

Ia juga menyatakan, agar tetap sehat saat puasa, sebaiknya hindari kafein selama sahur karena bersifat diuretik. Tak hanya itu, menghindari makanan pedas saat sahur juga sangat membantu karena ini bisa membuat Anda merasa haus di siang hari.

Saat berbuka, dia juga menyarankan, akan lebih baik menghindari gorengan atau makanan tinggi karbohidrat dan akan lebih baik tingkatkan jumlah asupan air saat berbuka hingga sahur. Ini penting dan bermanfaat agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik.

Ramadan menenangkan

Dr Yousuf mengatakan, puasa Ramadan tidak hanya membantu Anda memotong kelebihan kalori dan mengurangi ketegangan pada jantung. Puasa, juga membantu perokok berhenti merokok karena berjam-jam tanpa nikotin. Itu membuat pikiran tenang, dan memicu perubahan fisiologi tubuh, termasuk tingkat hormon.

"Ramadan adalah periode untuk meningkatkan kesehatan jantung, karena puasa memiliki dampak positif pada jantung," katanya.

Dr Adel Obaid juga mengatakan, bagi orang dengan penyakit ginjal kronis disarankan untuk berpuasa di bawah pengawasan spesialis medis.

"Tapi setiap pasien dengan segala jenis penyakit ginjal harus benar-benar diawasi puasanya."

Sebelum berpuasa sebaiknya melakukan pemeriksaan medis menyeluruh dan di bawah pengawasan medis. Karena penyakit ginjal memiliki etiologi yang kompleks dan tingkat kerusakan ginjal sangat ditentukan oleh jumlah cairan yang masuk ke tubuh, jenis obat, penyesuaian dosis dan frekuensi obat yang mungkin harus diubah jika pasien harus melakukan puasa.