Tips Jaga Keselamatan Anak Saat Tinggal di Apartemen

Ilustrasi Apartemen.
Sumber :

VIVA.co.id – Tinggal di Apartemen, belakangan banyak menjadi pilihan tempat tinggal sebagian masyarakat di ibu kota seperti Jakarta. Namun, tahukah Anda, ada plus dan minus saat memilih hunian satu ini. Terutama, memiliki banyak untung dan rugi untuk anak-anak.

Tinggal di apartemen memang dapat menjadi tempat yang bagus untuk anak-anak, tetapi apartemen juga bisa menjadi hunian berbahaya untuk keselamatan si kecil. Jika Anda memiliki anak kecil di sebuah apartemen, Anda harus memastikan bahwa Anda tinggal di sebuah apartemen yang aman.

Sebab, baru-baru ini dilaporkan sepanjang tahun ini sudah dua balita yang meregang nyawa, jatuh dari dua apartemen mewah di dua wilayah di Jakarta, yakni Jakarta Utara dan Jakarta Pusat.

Tentu saja, kecelakaan bisa terjadi kapan saja. Namun, perlu diketahui, bahaya kecelakaan yang bisa dialami buah hati saat berada di apartemen, ternyata bisa diminimalisir. Berikut, perlu Anda tahu, tips menjaga keselamatan anak saat tinggal di apartemen seperti dilansir Rent.com.

Amankan kabel listrik

Tidak seperti tinggal di rumah biasa, sisi keamanan apartemen biasanya dikendalikan oleh manajemen. Biasanya, bangunan apartemen tidak selalu memiliki standar keamanan yang ideal. Jika Anda tinggal di sebuah bangunan lama, perlu diperhatikan letak-letak stop kontak listrik, atau bahkan perhatikan infrastruktur listrik di sekitar ruang apartemen. Pastikan pula, Anda telah menjauhkan semua kabel dari pandangan anak-anak. Jauhkan semua soket listrik yang tidak terpakai dan usahakan tertutup. Pastikan anak mengerti untuk tidak menyentuh soket, atau kabel listrik.

Area berbahaya

Jendela dan pintu juga tangga selalu menjadi area berbahaya dan bisa menimbulkan masalah untuk anak-anak yang baru belajar berjalan. Dan, mereka serigkali tertarik untuk mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Untuk melindungi mereka dari bahaya, pastikan apartemen yang Anda huni dilengkapi balkon yang luas. Ini setidaknya bisa mencegah anak jatuh dari area yang tinggi.

Jika Anda tinggal di lantai atas bangunan multi-level, zona bahaya ini sangat penting. Pastikan bahwa jendela juga memiliki kunci pengaman dan pastikan pintu tak mudah diraih oleh anak-anak.

Jika Anda memiliki balkon, pastikan sekitar balkon juga dilengkapi dengan jaring. Jauhkan furniture dari area berbahaya seperti jendela, pintu, atau balkon. Karena adanya kursi ataupun meja akan memudahkan anak untuk naik. Anak-anak juga tidak boleh ditinggalkan di area dekat balkon sendirian dalam keadaan apapun.

Tanaman, kimia, dan obat-obatan

Setiap anak sangat suka memasukkan apapun ke dalam mulutnya. Mencicipi sesuatu adalah cara naluriahnya untuk bereksperimen. Namun, hal ini perlu diperhatikan, karena khawatir yang dimasukkan ke dalam mulut mengandung zat berbahaya.

Jika buah hati benar-benar diawasi oleh Anda sendiri, mungkin masalah ini bisa diminimalisir. Namun, jika si kecil tinggal bersama orang lain di apartemen, ini akan membuat anak lebih mudah terpapar obat-obatan, tanaman, atau bahkan bahan kimia berbahaya. Untuk itu, sebelum meninggalkan apartemen dan buah hati, pastikan, bahan-bahan berbahaya tersebut jauh dari jangkauan anak-anak.

Beberapa tanaman mungkin ada yang beracun bila dimakan. Untuk itu, jauhkan tanaman tersebut, atau minta pada pengasuh anak untuk menjauhkan si kecil dari area tersebut. Termasuk, bahan kimia rumah tangga. Akan lebih baik, simpan semua itu dalam ruang khusus untuk meminimalkan risiko anak menelan zat berbahaya.

Orang asing

Saat tinggal di apartemen, pasti banyak orang asing di sekitar itu. Usahakan, sebagai orangtua, Anda mengajarkan pada buah hati untuk tidak sembarang berbicara dengan orang asing. Ini juga bisa menjadi ide yang baik untuk mendekatkan hubungan anak dengan orangtua. Setelah itu, Anda pun bisa mulai memperkenalkan anak pada tetangga, sehingga anak bisa membedakan antara tetangga dan orang asing.

Perlu juga menginstruksikan anak, agar tidak sembarang masuk ke dalam apartemen tetangga tanpa izin. Ini penting, agar anak juga berhati-hati pada orang-orang yang tak dikenal. Bahkan, saat berada di taman, jangan pernah biarkan anak-anak bermain di luar sana tanpa pengawasan. Ini terlalu besar risikonya bagi keselamatan mereka. (asp)