Aneh, Pecandu Olahraga Ini Masih Merasa Kurus

Nicolas Depoorter
Sumber :
  • Facebook

VIVA.co.id – Seorang pecandu olahraga yang latihan selama dua jam sehari melihat dirinya masih merasa kurus. Nicolas Depoorter seorang insinyur listrik dari Flanders Barat di Belgia, menderita dysmorphia atau bigorexia, gangguan kecemasan di mana seorang menjadi terobsesi dengan ide mereka merasa tidak cukup berotot.

Pada masa mudanya, Nicolas memiliki tubuh yang gemuk dan kemudian pada usia remaja menjadi kurus. Ketika usia tujuh tahun ia memiliki kelebihan berat badan karena bermain games dan makan junk food terlalu banyak. Ia memprediksi mengonsumsi sekitar 6.000 kalori dalam sehari dan pada usia 14 tahun ia memiliki berat 108 kilogram.  

Pada usia remaja ia menemui dokter yang memperingatkan dia untuk mengurangi berat badannya kalau tidak mau terkena diabetes. Ia kemudian menurunkan porsi makannya dari 6.000 kalori menjadi 2.200 kalori dalam sehari dan makan daging tanpa lemak, salad, dan sayuran.

Dilansir laman Dailymail, hanya dalam delapan bulan ia bisa menurunkan berat badan sekitar 30 kilogram. Pada usia 17 tahun beratnya menjadi 74 kilogram. 

"Saya tampak benar-benar kurus karena saya mempunyai tinggi 1,92 meter, merasa tidak punya banyak energi dan kekuatan. Orang-orang masih menghina saya seperti kacang panjang. Keluarga dan teman saya memberikan banyak pujian, namun sekolah tidak membuat saya merasa baik," kata Nicolas.

Namun, sekarang ia rutin melakukan olahraga di pusat kebugaran dengan diet ketat dan memiliki bisep 48 sentimeter. Namun, bagaimana pun bentuk badannya, ketika ia melihat di cermin, ia masih merasa kurus seperti remaja.

"Saya masih melihat diri saya seperti berusia 17 tahun ketika saya baru mulai latihan," kata Nicolas.

Pada foto di atas, ia juga terlihat masih gemuk pada awal-awal latihan pada Agustus 2015. Namun, selang kurang dari setahun, pada Mei 2016 (foto kanan) ia sudah memiliki badan dengan ukuran binaragawan.

"Saya terobsesi dengan fitnes. Saya banyak melakukan aktivitas, namun tidak melihat perubahan. Ini membuat saya frustrasi dan sedih. Saya tahu ini bukan kenyataan, tapi saya tidak melihatnya," ujar Nicolas.

Baca juga: