Termasuk Penyakit Re-Emerging, TB Tetap Perlu Diwaspadai
- Pixabay
VIVA.co.id – Penyakit TB atau tuberkulosis telah lama dikenal masyarakat, jumlah penderitanya pun tidak sedikit. Bahkan setelah sempat turun ke posisi 5 pada tahun 2008, jumlah penderita TB kembali naik pada tahun 2015.
"Pada tahun 2008 peringkat penderita TB turun ke lima dunia, dan kembali naik pada tahun 2015 ke posisi dua di dunia," ujar Dr. Rita Rogayah, SpP(K), (MARS) Direktur Utama RS Penyakit Infeksi Prof Dr.Sulianti Saroso (RSPI SS), dalam simposium Preventing Emerging Infections Disease: A Strategy for the 21th Century Overview, di Shangri La, Jakarta, Rabu, 11 Mei 2016.
TB sebagai salah satu penyakit emerging, menjadi salah satu bahasan dalam acara ini, selain beberapa penyakit lainnya. Penyakit emerging menurut WHO adalah penyakit yang baru pertama kali muncul atau penyakit yang sudah ada tetapi kejadian kasusnya meningkat, atau meluas secara geografi.
Ada tiga kelas penyakit emerging, new emerging disease, re-emerging disease, dan emerging disease. Lebih lanjut Rita menjelaskan TB termasuk ke dalam kategori re-emerging disease, yaitu penyakit yang dahulu sudah tidak bermasalah, tiba-tiba timbul lagi dan menjadi masalah baru."
"TB dahulu sudah ada, tapi sekarang menjadi masalah karena banyak obat yang resisten, yang kita sebut TB MDR (Tuberkulosis Multi Drug Resistant). TB MDR untuk sembuh perlu waktu 2 tahun, suntik 6 bulan, obat sekali minum berjumlah 14."
Masih menurutnya, "TB lama bisa datang lagi karena beberapa faktor, seperti perubahan ekosistem, pola perilaku dari manusia, travelling dari benua ke benua, yang masih belum diketahui pasti penyebabnya."
"Untuk itu, harus rutin berobat, jangan sampai kambuh, kontrol 6 bulan, 1 tahun pertama, kemudian 1 tahun berikutnya. Kontrol ini penting, karena meski sembuh kuman penyebab TB masih tertidur di dalam tubuh. Setelah dua tahun biasanya kalau sudah bagus ya bagus."