Heboh Perdebatan BPA dalam Kemasan Makanan di Inggris
- Pixabay
VIVA.co.id – Sebuah organisasi kanker di Inggris meminta pabrik-pabrik makanan menjelaskan dengan detail pemakaian BPA dalam kaleng kemasan makanan yang mereka produksi. Aksi ini didasari temuan sebuah penelitian yang menunjukkan BPA masih banyak digunakan meskipun diketahui zat tersebut dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius.
Sebanyak 2/3 dari 200-an kaleng makanan positif mengandung bahan kimia ini. Investigasi yang diprakarsai US Breast Cancer Fund dan beberapa organisasi non-profit lain menemukan banyak perusahaan makanan kaleng yang melanggar janjinya untuk tidak menggunakan BPA.
Saat ini, Breast Cancer UK telah menginformasikan sejumlah dampak yang dapat ditimbulkan akibat penggunaan BPA dalam kaleng makanan. Organisasi ini kini sedang mengkampanyekan larangan total penggunaan BPA pada benda-benda yang bersinggungan dengan makanan.
"Banyak bukti yang sudah ada dan masih berkembang. Bukti tersebut menunjukkan BPA dapat memberi dampak pada tubuh manusia bahkan dengan kadar yang sangat kecil sekali pun. Kami percaya tak ada kadar BPA yang aman," kata Lynn Ladbrook, pimpinan oraganisasi tersebut dilansir laman Telegraph.
Food Safety UK mengakui BPA sekecil apapun akan larut dalam makanan melalui kaleng atau bungkus makanan lain, tetapi ia juga mengatakan bahwa zat tersebut juga dapat larut, diserap, terdetoksifikasi dan dieliminasi tubuh. Oleh karena itu, zat ini berisiko terhadap kesehatan manusia dalam kadar tertentu. Namun, hal tersebut masih diteliti lagi oleh para ahli. Lalu, apakah itu BPA?
Apa itu BPA?
BPA adalah singkatan dari bisphenol-A, zat kimia buatan manusia yang biasanya digunakan untuk mengeraskan bungkusan makanan atau minuman, piring tahan panas, kaleng atau wadah penyimpan makanan, botol minuman, peralatan makan dan pisau-pisauan. BPA juga banyak ditemukan pada produk non-pangan.
Apakah BPA Berbahaya?
Tergantung. BPA diklasifikasikan sebagai zat pengganggu kelenjar endokrin yang juga dapat mengganggu sistem hormon mamalia. Namun, di kebijakan dunia, termasuk European Food Safety Authority (EFSA), US Food and Drug Administration and Administration dan Health Canada mengatakan bahwa dalam kadar yang rendah zat tersebut tidak berbahaya.
Bagaimana pun juga, bukti bahwa dosis rendah BPA dapat mempengaruhi kesehatan manusia juga sedang berkembang. Di Prancis, kemasan makanan tidak boleh mengandung BPA, walaupun zat itu kini bisa digunakan untuk keperluan ekspor.
Beberapa negara seperti Canada, Uni Eropa, China dan Amerika Serikat telah melarang penggunaan BPA dalam produk-produk bayi dan balita.
Jadi Perhatian Ahli
Meskipun European Food Safety Authority pada 2015 lalu menyatakan bahwa BPA tidak berbahaya, bulan ini mereka menemukan bukti ilmiah yang datang dari Belanda bahwa zat tersebut dapat mengganggu sistem imun janin dan balita.
Pada Februari lalu, Uni Eropa mengklasifikasikan BPA sebagai Reprotoksin kategori 1B-- senyawa yang dianggap memiliki efek buruk terhadap fungsi seksual dan kesuburan bagi pria, wanita dan anak-anak. Uni Eropa akan mengesahkan temuan tersebut tahun ini dan mereka yang anti-BPA menganggap ini adalah sebuah jalan agar BPA tidak lagi digunakan dalam berbagai produk.
Ada Apa dengan BPA?
Menurut Breast Cancer UK, ada bukti yang signifikan bahwa penggunaan BPA dengan kadar yang sangat rendah sekalipun akan mempengaruhi perkembangan jaringan payudara. Beberapa penelitian juga memperlihatkan hubungan BPA dengan kanker payudara, kanker prostat, penyakit jantung, obesitas dan diabetes.
Organisasi tersebut mengatakan bahwa para konsumen sebisa mungkin memilih makanan yang dikemas oleh kaca atau bahan non-kaleng.
Bagaimana dengan pabrik makanan?
Pabrik sup kalengan Campbell' telah menyatakan bahwa mereka akan menghentikan penggunaan BPA dalam kemasan makanan anak dan mengusahakan untuk menghapus BPA dari seluruh produk mereka.
Juru bicara dari Metal Packaging Manufacturers Association (MPMA) mengatakan BPA adalah zat kimia yang paling banyak diteliti sepanjang masa dan memiliki berbagai bukti ilmiah yang mencengangkan. Bahkan berkali-kali dikonfirmasi oleh badan di seluruh dunia bahwa penggunaan BPA dalam kaleng bukanlah ancaman bagi kesehatan manusia.