Lima Alasan Mengapa Sering Merasa Lapar
Kamis, 24 Maret 2016 - 17:39 WIB
Sumber :
- pixabay
VIVA.co.id - Pernah merasakan makan banyak, namun rasanya seperti perut tidak pernah kenyang? Bila pernah merasakan seperti ini, berarti ada sesuatu yang terjadi pada tubuh Anda.
Selera makan yang tidak biasa, bisa menjadi gejala dari masalah kesehatan dan harus diperiksa ke dokter untuk mengetahuinya. Namun, ada juga beberapa alasan umum mengapa tubuh Anda merasa lapar secara terus-menerus.
Baca Juga :
Jika Anda salah satu orang yang tidak pernah puas setelah makan dan selalu tergoda untuk makanan terus, mungkin ini bisa menjadi alasan mengapa nafsu makan Anda menjadi besar. Berikut beberapa alasannya, seperti dilansir laman Metro.
Terlalu banyak makan karbohidrat
Makan makanan karbohidrat pada malam sebelumnya dapat menjadi penyebab rasa lapar di hari berikutnya, bahkan setelah makan. Ketika mengonsumsi terlalu banyak, karbohidrat akan diserap dengan cepat ke dalam tubuh sebagai gula.
Kebanyakan gula di dalam darah menyebabkan lonjakan insulin, dan hal ini merangsang sel-sel untuk mengambil glukosa. Hal ini memicu rasa lapar dan keinginan untuk menyantap lebih banyak karbohidrat.
Lebih baik menghindari makanan karbohidrat olahan, dan memilih makanan yang mengandung karbohidrat murni seperti ubi, beras merah yang dikombinasikan dengan protein seperti sepotong ikan atau ayam, dan porsi besar sayuran hijau.
Hal ini akan memungkinkan karbohidrat akan dicerna dan diserap lebih lambat, membuat Anda merasa kenyang lebih lama dan tidak akan menyebabkan lonjakan insulin.
Kurang tidur
Kurang tidur dapat memiliki efek langsung terhadap rasa lapar. Durasi tidur pendek bisa menurunkan kadar hormon yang disebut leptin dan meningkatkan kadar hormon ghrelin yang merangsang rasa lapar.
Dehidrasi
Air dibutuhkan agar sel-sel dapat menyerap nutrisi dalam makanan yang disantap. Kurangnya mengonsumsi air menyebabkan tubuh menginginkan lebih banyak makanan.
Menstruasi
Nafsu makan berlebih bisa terjadi ketika paruh kedua siklus menstruasi, yaitu setelah ovulasi. Untuk membantu menyeimbangkan kadar gula dalam darah Anda, sangat penting fokus pada makanan yang mengandung protein setiap kali makan seperti ikan, daging, telur, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Selain itu, usahakan untuk meminimalkan asupan karbohidrat dan gula olahan ketika menstruasi.
Hamil
Nafsu makan dan kebutuhan kalori meningkat ketika hamil. Hal ini karena, Anda tidak makan untuk sendiri saja, melainkan untuk calon bayi juga. Anda tidak perlu melawan nafsu makan tersebut, namun Anda perlu menjaga makanan yang Anda makan dengan asupan yang sehat.