Tanda-tanda Kena Demam Berdarah Dengue
Jumat, 4 Maret 2016 - 08:53 WIB
Sumber :
- REUTERS/Carlos Jasso
VIVA.co.id - Demam merupakan penyakit yang umum di Indonesia. Ada demam yang kemudian diikuti batuk dan pilek, ada juga demam yang timbul karena infeksi, salah satunya adalah infeksi virus Dengue.
Demam yang naik turun saat seorang penderita terkena infeksi virus Dengue ini, sering membuat orang bingung, benarkah dirinya hanya demam biasa, atau justru mengalami demam berdarah dengue.
"Harus diperhatikan, apakah demam yang diikuti muntah dan kejang belum sembuh di hari ketiga, ini yang harus dilihat," kata Prof. DR.dr.Sri Rezeki Hadinegoro,Sp.A(K), Guru Besar Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis, Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI, RSCM, dalam acara peluncuran Gerakan Nasional Bersama Melawan Demam Berdarah, di bilangan Kuningan, 3 Maret 2016.
Karena biasanya setelah hari ketiga itu merupakan fase kritis, di mana terdapat syok perdarahan, yang berujung pada kematian. Sehingga perlu diketahui tanda bahaya yang menjadi penanda perpindahan dari fase demam ke fase kritis, sekaligus menandai sebagai waktu yang tepat untuk segera ke dokter.
Tanda bahaya tersebut antara lain:
- Tidak ada perbaikan setelah suhu turun, dalam arti meski suhu turun, namun anak tetap loyo, masih tidak mau bermain
Baca Juga :
- Menolak makan dan minum
- Muntah terus menerus
- Nyeri perut hebat
- Lemah, lesu, ingin tidur terus, perubahan perilaku
- Pucat, tangan dan kaki dingin
- Perdarahan (BAB warna hitam, muntah hitam, menstruasi) untuk menstruasi biasanya menstruasi banyak dan terus menerus, serta demam tinggi
- Tidak buang air kecil lebih dari 4 hingga 6 jam, karena kekurangan cairan, tentu tidak ada yang bisa dikeluarkan.
Yang perlu dicatat adalah, orang seringkali salah menghitung demam pada hari ketiga. Padahal demam yang terjadi mulai pagi, siang, sore atau malam akan memberi perhitungan yang berbeda.
"Misalnya kalau terjadi demamnya Senin malam, maka hari ketiga adalah Kamis malam, dan dengue ini sifatnya mendadak, biasanya Ibu yang lebih tahu, karena Ibu biasanya yang mengamati kegiatan anaknya, pagi tidak apa-apa, sore mendadak demam," jelas Sri.