Chikungunya, Virus Penyakit dari Nyamuk Aedes Aegypti
Jumat, 5 Februari 2016 - 09:41 WIB
Sumber :
- Reuters
VIVA.co.id
- Chikungynya adalah penyakit virus (genus Alphavirus) yang ditularkan ke manusia oleh nyamuk yang terinfeksi, termasuk nyamuk aegypti dan aedes albopictus.
Nama cikungunya berasal dari kata kerja dalam bahasa Kimakonde, yang berarti 'akan menjadi berkerut'. Hal ini mengacu pada kondisi 'bungkuk' pada mereka yang menderita nyeri sendi.
Gejala penyakit ini muncul antara 4 dan 7 hari setelah pasien tergigit oleh nyamuk yang terinfeksi dan ini termasuk gejala seperti demam tinggi (40 derajat celcius), nyeri sendi, sendi bengkak, ruam, sakit kepala, nyeri otot, mual, dan kelelahan.
Chikungunya jarang berakibat fatal. Gejala umumnya membatasi diri dan terasa sekitar 2-3 hari. Virus tetap tinggal di dalam sistem tubuh manusia selama 5-7 hari dan nyamuk yang makan pada orang yang terinfeksi selama periode ini juga dapat terinfeksi.
Chikungunya mempunyai tanda klinis yang sama dengan demam berdarah dan dapat juga didiagnosa di daerah di mana wabah demam berdarah berada.
Chikungunya bisa di deteksi dengan tes serologi. Pemulihan dari infeksi akan memberikan kekebalan seumur hidup.
Menurut laman World Health Organization (WHO) atau badan kesehatan dunia, Cikungunya diidentifikasi di hampir 40 negara.
Asia: Kamboja, Timor Leste, India, Indonesia, Laos, Malaysia, Maladewa, Myanmar, Pakistan, Filipina, Reunion, Seychelles, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.
Afrika: Benin, Burundi, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Komoro, Kongo (DRC), Equatorial Guinea, Guinea, kenya, Madagaskar, Malawi, Mauritius, Mayotte, Nigeria, Senegal, Afrika Selatan, Sudan, Tanzania, Uganda, dan Zimbabwe.
Eropa dan Amerika: Selain dari insiden kecil yang disebabkan oleh kasus yang dibawa oleh wisatawan, Italia adalah satu-satunya negara Eropa yang memiliki wabah, sedangkan Amerika tidak memiliki wabah besar Cikungunya sampai saat ini. (ren)