5 Aturan dan Kebiasaan Sehat Ini Dianggap Berbahaya
Selasa, 29 Desember 2015 - 11:17 WIB
Sumber :
- Pixabay
VIVA.co.id
- Memiliki kehidupan yang sehat, makan teratur, minum delapan gelas sehari hingga tidur yang cukup, hal ini menjadi aturan hidup sehat yang telah menjadi kebiasaan banyak orang.
Namun, aturan kehidupan sehat ini, seringkali dianggap membingungkan oleh sejumlah orang. Bahkan seringpula jadi perdebatan. Aturan hidup sehat ini pun seringpula menjadi nasihat yang tak diminta saat seseorang merasa kurang fit.
Nah, berikut ini adalah lima keyakinan yang dianggap sebagai kebiasaan sehat namun sering membingungkan seperti dilansir
Times of India.
Demam
Saat demam melanda banyak nasihat berdatangan, Anda harus makan dan minum yang banyak. Hal ini dianggap membingungkan bagi sebagian besar orang.
Tapi sesungguhnya, demam bukan hanya tanda bahwa Anda sakit. Saat suhu tubuh meningkat, hal ini juga meningkatkan produktivitas sel kekebalan tubuh Anda dan membantu mereka melawan infeksi. Ini berarti ketika Anda mengonsumsi obat pereda demam untuk menurunkan suhu tubuh, Anda sama saja melakukan hal berbahaya.
Bila Anda demam, dan tubuh menggigil, akan lebih baik, pindah ke tempat yang lebih hangat dan gunakan selimut. Tubuh tentu tidak mendeklarasikan perang terhadap Anda. Memerangi apa yang datang secara alami tidak akan membantu situasi.
Jika demam berlanjut lebih tiga hari, atau jika melebihi 103 derajat, saatnya untuk mengunjungi dokter.
Menutup luka dengan perban
Ada tiga cara yang umum dilakukan sebagian besar orang saat menangani luka. Pertama, bilas dengan air, kemudian diperban, biarkan bernapas sampai luka kering dan membersihkannya dengan hidrogen peroksida.
Sayangnya, tidak satupun dari metode ini ideal. Untuk orang-orang tangguh yang berpikir perban bisa cepat menyembuhkan luka, ini salah. Karena luka yang ditutup rapat dengan perban justru bisa menimbulkan koreng dan meninggalkan bekas luka di kulit. Membiarkan luka terbuka juga bisa menyebabkan peradangan, yang memperpanjang waktu penyembuhan dan dapat mengakibatkan jaringan parut yang tidak diinginkan.
Juga, saat luka diobati dengan hidrogen peroksida, cara ini malah menimbulkan banyak bakteri. Dan salep antibiotik diketahui justru bisa menyebabkan kulit bereaksi. Lalu cara terbaiknya seperti apa untuk menyembuhkan luka?
Cara terbaik adalah dengan mencuci tangan Anda, kemudian bersihkan luka dengan air. Berikutnya, tambahkan setetes petroleum jelly untuk tetap melembabkan luka dan menutupinya dengan perban.
Nyeri punggung
Sekali lagi, seperti halnya mengobati luka, serangan nyeri punggung juga sering diobati dengan mengompresnya pakai es atau mengompres dengan air hangat dan beristirahat.
Tapi, penelitian telah menunjukkan bahwa menyembuhkan nyeri sesungguhnya yang paling efektif adalah dengan aktif bergerak. Seringkali, orang takut bergerak saat merasakan nyeri punggung, tapi itu sebenarnya cara terbaik yang direkomendasikan untuk mengatasi nyeri punggung. Tapi jangan berlebihan. Mulailah dengan berjalan-jalan santai di sekitar rumah, dan kemudian secara bertahap melakukan aktivitas lainnya beberapa minggu.
Minum air delapan gelas sehari
Baca Juga :
Tiga puluh persen dari orang terlalu malas untuk menyikat gigi di pagi hari dan di malam hari dan yang lainnya 70 persen melakukannya dengan benar, menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Dental Association tahun 2010.
Dokter gigi menyarankan, berkumur setelah makan sehingga buah atau makanan yang menyelip di gigi bisa keluar. Anggapan menyikat gigi setiap kali sehabis makan pun dianggap justru bisa merusak enamel atau lapisan luar gigi.
Ketika Anda menyikat gigi akan lebih baik tidak lebih dari dua menit. Tak perlu menggunakan gigi listrik dengan timer apalagi menggosok dengan kuat di bagian geraham. Cara ini ternyata justru bisa merusak gigi karena bisa dengan cepat mengikis enamel.
Tidak menyikat gigi memang bisa berisiko menimbulkan penyakit gusi dan merusak gigi. Tapi terlalu sering menyikat gigi juga bisa mempercepat gigi berlubang, menimbulkan penyakit gusi dan kerusakan.