Ini Manfaat Kesehatan dari Makan Cokelat

Ilustrasi cokelat
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id - Karena punya rasa manis, selama ini cokelat sering dituding sebagai makanan yang membuat orang jadi gemuk. Benarkah demikian? Lalu, apakah tidak ada sama sekali benefit kesehatan dari melahap sebatang cokelat?

Dokter Deffy Leksani dari Meetdoctor menjelaskan, cokelat berasal dari tanaman cocoa yang memiliki kandungan flavonoids tinggi. Flavonoids adalah bahan alami yang ada pada tanaman.

Flavonoids bekerja efektif melindungi tanaman dari racun dan memperbaiki kerusakan sel. Hingga cocoa diolah menjadi cokelat siap dikonsumsi, flavonoids masih tersimpan degan baik di dalamnya.

“Bagi tubuh manusia, flavonoids berfungsi sebagai antioksidan. Flavonoids di dalam cokelat sama dengan flavonoids yang ada di dalam buah dan sayuran lainnya. Dengan antioksidannya, cokelat melindungi sel-sel tubuh dari radikal bebas,” ujar Deffy.

Di dalam cokelat, jenis flavonoids yang terkandung adalah flavanols. Selain mengandung antioksidan, flavanols juga memberikan manfaat kesehatan bagi pembuluh darah, dengan menurunkan tekanan darah, memperbaiki aliran darah ke jantung dan otak, serta menciptakan sel-sel dalam darah yang tidak lengket dan mudah membeku.

“Bisa dikatakan, dark chocolate adalah pilihan terbaik. Dengan mengonsumsinya beberapa kali dalam seminggu dengan porsi sedang, serta diimbangi konsumsi buah dan sayur, akan melindungi Anda dari radikal bebas,” kata sang dokter.

Selain flavanols, cokelat juga mengandung stearic acid dan palmitic acid yang merupakan jenis lemak jenuh. Namun, stearic acid juga memiliki efek netral akan kolesterol, sehingga aman dikonsumsi, karena tidak meningkatkan maupun menurunkan kadarnya.

Sebelum memilih cokelat batang atau sepotong kue cokelat untuk dikonsumsi, ketahui lebih dulu bahwa tak semua cokelat mengandung flavanols tinggi.

Jenis cokelat yang paling dekat dengan kandungan asli flavanols dalam cocoa mentah, adalah dark chocolate atau cokelat hitam pekat. Selain jenis dark chocolate, bubuk cocoa yang tidak mengalami proses alkalinasi untuk menetralkan rasa asam asli, juga masih mengandung flavanols.