Ini Bahaya Menyikat Gigi dengan Sikat Berbulu Kasar

Ilustrasi sikat gigi.
Sumber :
  • Pixabay
VIVA.co.id - Memilih sikat gigi yang tepat menjadi salah satu cara untuk menjaga kesehatan gigi dan gusi. Itu karena sikat gigi dengan bulu yang kasar mampu membahayakan kondisi gigi dan gusi, apalagi jika digunakan secara terus-menerus.

"Bulu sikat yang halus itu dapat menjaga kesehatan gusi dan tidak akan mencederai gusi. Banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa sikat gigi dengan bulu yang kasar atau yang keras dapat menyebabkan trauma pada jaringan gusi dan resesi gusi karena gusi tidak sekeras gigi," ujar drg. Ratu Mirah Afifah GCClinDent., MDSc, Head of Professional Relationship Oral Care, PT Unilever Indonesia Tbk saat ditemui VIVA.co.id beberapa waktu lalu.

Tak hanya gusi, Mirah juga mengatakan bahwa sikat gigi dengan bulu kasar juga mampu membahayakan gigi dengan menyebabkan abrasi gigi atau hilangnya bagian terluar gigi yaitu email gigi, sehingga nanti dentinnya akan terbuka dan mengakibatkan gigi sensitif.

Sikat gigi bulu kasar juga lebih berbahaya jika digunakan oleh orang tua yang notabene lebih sering mengalami sakit gusi dibandingkan sakit gigi. Umumnya biasanya sekitar di atas 35 tahun yang lebih rentan terhadap penyakit gusi.

"Jadi, memang dengan akumulasi plak, penumpukan karang gigi, penyikatan yang kurang baik dan kebiasaan lain seperti merokok, memang sangat erat kaitannya dengan penyakit gusi. Itu silent killer," ujar Mirah.

Orang tua juga umumnya justru merasa nyaman jika memiliki karang gigi. Orang tua kadang sering tidak mengetahui bahwa ada karang gigi yang menumpuk. Mereka malah merasa lebih enak karena saat mengonsumsi apa pun tidak akan merasa ngilu karena giginya tertutup karang.

"Namun, biasanya ketika sikat gigi dia berdarah. Nah, kalau yang sudah ada di tahap di mana jaringan pendukungnya kena, ibarat rumah, fondasinya lah yang kena. Itu biasanya giginya goyang. Nanti tiba-tiba tanggal sendiri," kata dia.