Ini Cara Merawat Kaki Palsu Agar Awet

Penyandang disabilitas
Sumber :
  • VIVA / Riska
VIVA.co.id
- Bagi penyandang disabilitas, memiliki organ tubuh lengkap menjadi impian besar. Sebuah kaki atau tangan palsu, akan sangat membantu mereka dalam menjalani aktivitas harian.


Berdasarkan data Yayasan Peduli Tuna Daksa (YPTD), penyandang disabilitas di Indonesia yang terdaftar ada 9.050 orang. Mereka tersebar di berbagai kota, seperti Bandung, Bali, Sukabumi, Balikpapan, Yogyakarta, dan Medan.


Sony Nathani, sekretaris dari YPTD menjelaskan bahwa yang terdaftar di yayasan datang dari berbagai usia, mulai 2 - 82 tahun. "Ada yang masih kecil namun aktif. Belajar pakai kaki palsu sendiri, belajar jalan sendiri," cerita Sony, saat ditemui di acara Sequis Rayakan Hari Disabilitas Internasional bersama Penerima Kaki Palsu, di Jakarta Selatan, Rabu, 2 Desember 2015.

Lebih lanjut Sony menjelaskan, ia bersama rekan di YPTD membuat kaki dan tangan palsu sendiri. Tingkat kesulitannya beragam, tergantung dari kebutuhan pengguna.

"Untuk hal ini, penyebab dari polio yang paling susah, karena kakinya lemas dan beberapa ada yang kakinya berbentuk O," katanya. Ia lalu terangkan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merawat kaki palsu. Berikut dua di antaranya:


Perhatikan kedaluwarsa


Kaki palsu memiliki batas waktu pemakaian. Hal ini tergantung pada kegiatan yang dilakukan sehari-hari. "Ada anggota kita yang sering berenang, dia minimal 3-6 bulan sekali ganti. Harus diganti biar tidak apek," katanya. Secara normal, biasanya kaki palsu harus diganti 2 - 5 tahun sekali.


Harus dilepas


Bagi Anda pemakai kaki atau tangan palsu, jangan lupa untuk melepasnya saat tidur dan mandi. Jika tidak ini bisa membuatnya apek. Perawatannya cukup dilap saja setelah pemakaian.