Seribu Kaki Palsu untuk Hari Disabilitas Internasional
Kamis, 3 Desember 2015 - 08:33 WIB
Sumber :
- VIVA / Riska
VIVA.co.id - Kaki dan tangan adalah organ tubuh yang sangat penting dalam menunjang setiap kegiatan. Bagi sebagian orang yang menyandang disabilitas, memiliki tangan atau kaki sempurna adalah impian.
Untuk memeringati Hari Disabilitas Internasional yang jatuh setiap 3 Desember, Sequis Life bersama Yayasan Peduli tuna Daksa (YPTD) menyumbang 1000 kaki palsu. Santih Gunawan, Head of Policy Owner Services dari Sequislife menjelaskan, ini merupakan program CSR yang sudah berjalan sejak 2013.
"Seribu kaki palsu kami berikan untuk kaum disabilitas setiap tahun. Kini sudah memasuki tahun ke tiga, berarti sudah ada 3000 kaki palsu," kata Santih, ditemui dalam acara Sequis Rayakan Hari Disabilitas Internasional bersama Penerima Kaki Palsu, di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Rabu, 2 Desember 2015.
Para penyandang disabilitas diajak untuk melakukan pelatihan kerajinan, seperti merajut dan cukil kayu. Pihak YPTD, Sony Nathani mengatakan bahwa mereka yang memiliki keterbatasan pada umumnya karena cacat sejak lahir, gula, kecelakaan, hingga tersengat aliran listrik.
"Ukurannya pun beragam, ada yang dari atas lutut, juga di bawah lutut. Kalau tangan biasanya karena tabrakan dan kersengat listrik," jelas Sony. Berdasarkan data dari YPTD, penyandang disabilitas di Indonesia yang terdaftar di yayasan sebanyak 9050 orang. Mereka dari berbagai kota, seperti Bandung, Bali, Sukabumi, Balikpapan, Yogyakarta, Medan. (ren)
Baca Juga :
Untuk memeringati Hari Disabilitas Internasional yang jatuh setiap 3 Desember, Sequis Life bersama Yayasan Peduli tuna Daksa (YPTD) menyumbang 1000 kaki palsu. Santih Gunawan, Head of Policy Owner Services dari Sequislife menjelaskan, ini merupakan program CSR yang sudah berjalan sejak 2013.
"Seribu kaki palsu kami berikan untuk kaum disabilitas setiap tahun. Kini sudah memasuki tahun ke tiga, berarti sudah ada 3000 kaki palsu," kata Santih, ditemui dalam acara Sequis Rayakan Hari Disabilitas Internasional bersama Penerima Kaki Palsu, di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Rabu, 2 Desember 2015.
Para penyandang disabilitas diajak untuk melakukan pelatihan kerajinan, seperti merajut dan cukil kayu. Pihak YPTD, Sony Nathani mengatakan bahwa mereka yang memiliki keterbatasan pada umumnya karena cacat sejak lahir, gula, kecelakaan, hingga tersengat aliran listrik.
"Ukurannya pun beragam, ada yang dari atas lutut, juga di bawah lutut. Kalau tangan biasanya karena tabrakan dan kersengat listrik," jelas Sony. Berdasarkan data dari YPTD, penyandang disabilitas di Indonesia yang terdaftar di yayasan sebanyak 9050 orang. Mereka dari berbagai kota, seperti Bandung, Bali, Sukabumi, Balikpapan, Yogyakarta, Medan. (ren)