Ini Efek dari Kadar Kolesterol yang Meningkat

Ilustrasi leher.
Sumber :
  • Pixabay/pexels
VIVA.co.id
- Masyarakat sering salah mengartikan kolesterol sama dengan hiperkolesterolemia, padahal berbeda. Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak sterol, yang ditemukan pada membran sel dan disirkulasikan ke plasma darah.


Sementara itu, hiperkolesterolemia, artinya kolesterol tingkat tinggi dalam darah, berbentuk hiperlipidemia (peningkatan kadar lipid darah) dan hiperlipoproteinemia (peningkatan kadar lipoprotein darah). Lalu, muncul pertanyaan, apakah hiperkolesterolemia bisa menjadi sesuatu yang diturunkan? 


Untuk menjawab ini, dokter Nina Amelia Gunawan dari
menjelaskan, hiperkolesterolemia memang dapat diturunkan secara genetik (terkait efek pada kromosom 19). Jika terjadi, umumnya kadar LDL (kolesterol jahat) dalam tubuh meningkat drastis.


Hal lain yang ingin diingatkan Nina, kadar kolesterol yang meningkat bisa membuat tubuh terganggu. Biasanya ada rasa kaku dan kencang di area leher hingga pundak. “Meski demikian, diagnosa pasti mengenai hiperkolesterolemia hanya dapat ditentukan melalui pemeriksaan darah,” ujarnya. 


Jangan lewatkan program interaktif #dokterVIVA bersama MeetDoctor setiap hari Rabu, pukul 10.00-12.00 WIB di Facebook VIVAlife, Twitter @VIVAlife_ dan Periscope VIVA.co.id.