Pelarian Setelah Putus Cinta, Baikkah?
Rabu, 14 Oktober 2015 - 18:51 WIB
Sumber :
- http://www.penulisinter.net
VIVA.co.id
- Dalam menjalin hubungan, rasa bahagia dan cinta yang penuh gejolak pun tentu tumbuh. Saat hubungan yang sudah dijalin bertahun-tahun itu harus pupus di tengah jalan, Anda dan pasangan tentu merasa kehilangan satu sama lain.
Setiap orang, tidak terkecuali Anda dan mantan kekasih, memiliki cara berbeda-beda dalam menghadapi kehilangan dan kecewa.
Ada yang pergi pelesir sejauh mungkin, untuk mengabaikan rasa sakit. Ada pula yang terus merasa gagal karena tidak bisa membuat hubungan berakhir bahagia.
Sementara itu, ada pula yang tidak butuh waktu lama untuk berlabuh pada pemilik hati baru. Kondisi ini dikenal dengan istilah rebound relatioship atau pelarian. Sebenarnya, apa itu rebound relationship? Pantaskah dilakukan?
Dilansir dari Times of India, Rabu, 14 Oktober 2015, hubungan bisa dikatakan pelarian atau tidak tergantung dari diri. Bila hubungan baru Anda tidak lebih lama dari hubungan di masa lalu, dapat dikatakan itu adalah pelarian. Anda seakan tidak bisa hidup sendiri dan harus ada seseorang menemani.
Bila Anda sedang menjadi "pelaku" rebound relatioship, ada baiknya memahami lebih jauh. Berikut caranya:
Jangan berharap lebih
Rebound relationship tidak selalu berumur pendek, ada pula yang awet dan bertahan lama. Namun, ada baiknya Anda tidak terlalu menaruh harapan terlalu tinggi.
Pastikan masalah Anda di masa lalu sudah tuntas, sehingga tidak menjadi masalah abadi di kemudian hari.
Beda karakter
Anda bisa coba rebound dengan orang yang membantu Anda untuk keluar dari zona nyaman. Seseorang yang memiliki sifat-sifat berlawanan dengan Anda.
Jujur
Bersikaplah jujur dan tidak berbohong tentang hubungan Anda yang terakhir. Hal ini dapat menumbuhkan kepercayaan pada orang baru. Bersikap jujur dalam hubungan ini akan membantu Anda membangun kembali rusak harga diri Anda.
Secara emosional tersedia dan belajar untuk memiliki kepercayaan dalam pasangan Anda.