Fakta tentang Katarak, Penyebab Utama Kebutaan di Indonesia
Senin, 12 Oktober 2015 - 10:46 WIB
Sumber :
- Dok Panitia
VIVA.co.id - Dalam rangka memperingati Hari Penglihatan Sedunia 2015 atau World Sight Day, Rumah Sakit Mata, Jakarta Eye Center di Kedoya, pada Minggu, 11 Oktober 2015 menggelar CSR untuk melawan Katarak. Kegiatan operasi katarak gratis ini, ditujukan untuk membantu warga yang kurang mampu, sekaligus untuk mendukung visi pemerintah, mewujudkan gerakan 2020 bebas katarak.
World Sight Day tahun ini, mengambil tema Eye Care for All
, yang merupakan hari kepedulian internasional, terhadap hal-hal terkait masalah kebutaan dan gangguan penglihatan secara global, termasuk penanggulangan buta katarak.
World Sight Day tahun ini, mengambil tema Eye Care for All
Secara nasional, Kemenkes telah membentuk Komite Mata Nasional untuk membantu pemerintah dalam rangka menurunkan angka kebutaan di Indonesia. Salah satu misinya, dengan mengkoordinasikan berbagai kegiatan operasi mata gratis. “Nama kegiatan ini kami sebut Bakti Katarak,” ujar Dirut RS Mata JEC, Dr. Darwan M. Purba, SpM, dikutip dari rilis, Senin, 12 Oktober 2015.
Katarak atau masalah kekeruh di lensa mata, merupakan salah satu penyebab kebutaan terbanyak di Indonesia, juga dunia. Penyakit katarak bahkan masih menjadi salah satu penyebab kebutaan utama di Indonesia.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2013 yang dikeluarkan Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI, prevalansi katarak 0,1 persen per tahun, atau setiap tahun, di antara 1.000 orang terdapat satu penderita katarak baru.
Di Indonesia, penduduk juga memiliki kecenderungan menderita katarak 15 tahun lebih cepat, dibanding penduduk di daerah subtropis. Buktinya sekitar 16-22 persen penderita katarak yang dioperasi, berusia di bawah 55 tahun.
Ketua Bakti Katarak, dr. Soefiandi Soedarman, SpM menjelaskan, “Lewat program ini, kita menargetkan membantu 400 pasien setiap tahunnya. Jumlah pasien Bakti Katarak yang hari ini kita bantu kurang lebih 100 orang.”