Risiko Gangguan Kesehatan Dilihat dari Warna Mata

Ilustrasi pijat mata
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id - Setiap manusia, memiliki kornea mata yang berbeda. Ada yang terang, seperti hijau, biru, dan keabu-abuan, namun ada juga yang memiliki warna mata gelap, seperti cokelat atau kehitaman.

Warna mata yang terang, biasanya dimiliki orang yang berasal dari Eropa maupun Amerika, sedangkan untuk orang Afrika dan Asia, warna kornea mata yang mendominasi gelap.

Namun, tahukah Anda, warna mata bisa juga menentukan risiko kesehatan yang Anda miliki. Hal ini dinyatakan Rachel Bishop, MD, seorang konsultan kesehatan mata dari National Eye Institude.

Risiko pertama, yang dimiliki oleh mata berwarna gelap. Seseorang yang memiliki kornea mata gelap, bisa mengalami gangguan penglihatan seperti katarak. Hal ini juga dibuktikan sebuah penelitian pada tahun 2000 yang mengungkapkan bahwa, pemilik warna mata gelap, berisiko 2,5 kali lebih besar mengidap penyakit katarak. Risiko ini bisa dikurangi dengan mengurangi intensitas terkena sinar ultraviolet.

Selain itu, pemilik mata berwarna gelap, juga berisiko memiliki kecanduan terhadap alkohol. Hal ini karena, menurut penelitian yang dilakukan pada tahun 2001, menunjukkan bahwa, pemiliki mata berwarna gelap, lebih sensitif terhadap akohol, yang membuat konsumsinya lebih tinggi dari yang berwarna mata terang. Konsumsi berlebihan alkohol, kemudian bisa berisiko memberi penyakit seperti gangguan jantung, obesitas, dan kerusakan otak.

Namun demikian, bukan berarti orang yang punya warna mata cerah terbebas dari penyakit. Karena, pemiliki mata berwarna terang juga berisiko memiliki beberapa gangguan kesehatan. Hal ini dinyatakan Richard A, Spritz, MD., dari University of Colorado School of Medicine.

"Pemilik mata biru, terbukti memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker kulit atau melanoma. Hal ini karena, seseorang bermata biru, tidak memiliki gen yang melindungi tubuhnya dari melanoma," ujarnya.

Si pemilik retina berwarna cerah, menurut Richard, juga berisiko lebih cepat mengalami degenerasi makula, atau proses penurunan kinerja degeneratif pada mata.

Hal ini, bergantung pada gen yang dimiliki masing-masing manusia. Namun, hal ini bisa diperparah konsumsi rokok dan adanya turunan dari keluarga. Oleh karena itu, dengan menyadari risiko ini, deteksi dini, maupun pencegahan terhadap penyakit ini diharapkan bisa dilakukan optimal.