Beberapa Faktor Penyebab Disabilitas di Indonesia

karma fun day
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Penyandang disabilitas di Indonesia, hingga saat ini sudah mencapai 10-15 persen. Namun, sayangnya, penanganan terhadap para penyandang disabilitas masih sangat minim.

Baca juga:

Hal ini dipandang ironis oleh dr. Luh Kurnia Wahyuni, SpkFR-K, selaku ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik Indonesia (Persosri). Luh menyatakan, Indonesia adalah negara yang masyarakatnya cukup berisiko mengalami disabilitas.

"Negara kita yang begitu luas dan berjarak pulau ke pulau, memberikan risiko terhadap terjadinya disabilitas. Selain itu, di negeri kita juga banyak sekali pekerja industri, yang mempertaruhkan nyawanya demi dapat bekerja," ujar dr. Luh, ketika ditemui di kawasan BSD City, Tangerang Selatan, Selasa, 22 September 2015.

Yang juga mempertinggi risiko terjadinya disabilitas di Indonesia, adalah tingkat kecelakaan lalu lintas yang sangat tinggi, baik pengguna kendaraan bermotor, hingga para pejalan kaki. Selain itu, Indonesia merupakan negara dengan tingkat penyakit infeksi yang cukup tinggi.

Hal ini tentunya berpengaruh pada tingkat imunitas tubuh masyarakat yang belum bagus. Tak hanya karena kecelakaan, disabilitas juga bisa menyerang anak-anak atau bayi yang baru lahir.

"Hal ini berhubungan dengan malnutrisi dan kurangnya vitamin dalam masa tumbuh kembang sang anak," ujar Luh.

Disabilitas pada anak, menurut Luh, lebih sulit ditangani, karena proses penatalaksanaan yang terganggu dengan bertumbuh dan berkembangnya tubuh anak tersebut.

Yang juga sering terjadi adalah, disabilitas diakibatkan penyakit kronik seperti karena penyakit degeneratif, dan penyakit seperti diabetes. "Pasien diabetes tingkat lanjut, banyak yang harus diamputasi anggota badannya, yang membuat pasien kesulitan beraktivitas," Luh menambahkan.

Risiko tersebut, kembali lagi pada kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan tubuh, agar disabilitas, tindak terjadi dan merenggut masa depan produktif milik Anda.