Ini Pemicu Penyakit Kanker Hati

Ilustrasi kanker usus besar.
Sumber :
  • http://beritatrendz.blogspot.com
VIVA.co.id
- Kanker hati primer atau Hepatocellular carcinoma (HCC) merupakan jenis kanker hati yang paling umum terjadi. Sebanyak 85 persen kanker hati yang diderita di seluruh dunia adalah jenis kanker hati ini. Penyakit tersebut terjadi karena sel kanker yang tumbuh berasal dari organ hati.

Secara global, kanker hati primer umumnya terjadi pada pria dua kali lipat lebih sering dibandingkan pada wanita. Kanker hati juga merupakan kanker paling umum urutan kelima bagi pria dan ketujuh bagi wanita. 

Negara-negara Asia memiliki 80 persen pasien kanker hati primer secara global, di mana sekitar 600.000 kasus terdiagnosa setiap tahunnya.

"Kanker hati umumnya diawali dengan penyakit sirosis hati atau kondisi tahap akhir penyakit hati kronis. Sirosis hati terjadi ketika sel-sel hati yang sehat digantikan oleh jaringan parut dan hati tidak berfungsi dengan baik karena kerusakan jangka panjang," ujar Dokter Ahli Penyakit Hati Gleneagles Hospital Singapura, Dr Cheah Yee Lee saat ditemui beberapa waktu lalu.

Sirosis disebabkan oleh virus seperti Hepatitis B dan Hepatitis C, asupan alkohol yang berlebihan, penyakit hati autoimun, perlemakan hati dan penyakit turunan.

Ia juga mengatakan, kanker hati dapat dicegah dengan mengurangi paparan terhadap faktor-faktor resiko yang telah diketahui.

Lalu apa saja faktor-faktor risikonya?

Menurut Cheah, terdapat tiga faktor utama yang menyebabkan tumbuhnya HCC yaitu infeksi kronis Hepatitis B, infeksi kronis Hepatitis C, dan konsumsi alkohol yang berlebihan. 

"Risiko bagi individual dengan infeksi kronis Hepatitis B untuk terkena HCC adalah 100 kali dari individu normal," kata dia.

Selain itu, obesitas atau kegemukan juga merupakan faktor risiko kanker hati. Itu karena obesitas mampu menyebabkan perlemakan hati.

"Hampir 20 hingga 30 persen orang gemuk berisiko perlemakan hati. Penyakit perlemakan hati akan meningkatkan risiko penyakit kanker hati. Penyakit perlemakan hati juga bisa mengarah ke Non Alcohol SteatoHepatitis (NASH)," ujar Cheah.

Ia juga mengatakan bahwa ada kemungkinan tertular virus hepatitis melalui seks. Namun, itu jarang terjadi karena lebih umum tertular melalui pertukaran darah dan cairan tubuh.

Faktor lain yang menjadi resiko meliputi aflatoxin (racun yang ditemukan pada kacang yang berjamur, gandum, dan kedelai), kondisi yang diwariskan (misal haemochromatosis, defisiensi alpha-1 anti-trypsin) dan penyebab cirrhosis (luka sepanjang hati) seperti hepatitis autoimun atau primary biliary cirrhosis.

Minimnya gejala yang menonjol di tahap awal kanker hati menjadikan pemeriksaan kesehatan rutin merupakan metode yang paling direkomendasikan untuk deteksi dini kanker hati dan penyakit hati lainnya untuk mendapatkan prognosis yang positif.

Oleh karena itu, Cheah menyarankan untuk mememeriksakan diri sebanyak satu atau dua kali dalam setahun. Selain itu, lakukan tes darah satu kali selama tujuh bulan.

(mus)