Bahaya Konsumsi Antibiotik Secara Berlebih pada Anak-anak

Ilustrasi obat dan pil
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id - Saat ini, anak-anak cenderung terkena infeksi lebih cepat, entah itu berbentuk bakteri atau virus. Para ibu pun tidak jarang yang langsung membawa mereka ke dokter.

Biasanya, orangtua berpikir antibiotik akan memberi bantuan yang lebih cepat ketimbang obat-obatan lain. Namun kenyataannya, antibiotik lebih manjur untuk infeksi bakteri.

Orangtua harus tahu bahaya antibiotik pada bayi dan anak-anak. Efek antibiotik bisa tergantung pada usia anak dan berat badan. Untuk menghindari efek buruk itu, para orangtua harus mengikuti instruksi dokter atau dosis yang sesuai. Karena penyalahgunaan antibiotik yang berlebihan bisa berakibat fatal.

Banyak orang, memberi antibiotik yang diresepkan dokter untuk anak-anak lain dengan penyakit sama atau mereka kira serupa. Ini yang bahaya. Sebaiknya konsultasikan antibiotik yang akan digunakan dengan dokter mengenai dosis dan kapan waktu tepat konsumsinya. 

Dilansir dari laman Boldsky, ada beberapa dampak negatif mengonsumsi antibiotik tanpa anjuran dokter bagi anak-anak.

Overdosis

Jika memberikan resep antibiotik ke anak, berhati-hatilah jangan sampai melebihi dosis yang dianjurkan. Sebagian besar antibiotik diberi alat pengukur seperti sendok takar. Dengan menggunakan pengukur, bahaya overdosis dapat terhindar.

Resistensi obat

Setiap antibiotik memiliki anjuran penggunaan dalam beberapa hari. Dokter akan meresepkan dengan tepat, dan harus diikuti dengan benar. Jika resep hanya untuk lima hari, maka jangan melewati batas. 

Diare

Ini adalah keluhan umum ketika anak-anak mengonsumsi antibiotik secara berlebih. Jadi untuk bunda, hati-hati memberikannya bagi si kecil.

Alergi

Beberapa anak mengalami alergi terhadap antibiotik seperti penisilin. Antibiotiki ini disarankan jika anak-anak menunjukkan gejala alergi saat mengonsumsi obat-obatan. Alergi terhadap satu antibiotik dapat berpengaruh pada antibiotik lain dari kategori sama.

Radang usus

Bila sering digunakan, antibiotik dapat menyebabkan peradangan usus. Ini akan menjadi alasan anak-anak merasa sakit perut.