Menguak Sisi Buruk Gadget bagi Mata Anak

Anak-anak asyik bermain gadget.
Sumber :
VIVA.co.id
- Dunia anak selalu penuh dengan rasa ingin tahu. Sang anak akan terus melakukan dan melihat benda yang menurutnya sangat nyaman baginya.


Itu yang terjadi saat ini ketika anak tengah asyik bermain dengan benda berteknologi canggih seperti gadget. Namun, siapa sangka benda canggih itu jika lama dilihat dan digunakan akan berdampak kepada mata buah hati.


Secara perlahan serta tak sadar, gadget yang dilihatnya akan mengurangi optimal penglihatan dan membuat kerusakan mata. Jadi sangat disarankan untuk tidak menggunakan gadget lebih dari dua jam.


"Tengah tren dan sudah jadi gaya hidup, banyak anak kita jumpai asyik bermain gadget. Memang dilihatnya sepele, tapi secara tidak sadar bisa menyebabkan kerusakan pada mata mereka. Ini lah yang harusnya orangtua sadari," ujar Lia Nurjanah, penanggung jawab teknis dari A Kasoem Optikal ditemui di A.Kasoem Pejaten – Binocular Journey, di Jakarta, Minggu 7 Juni 2015.


Lia melanjutkan, anak-anak yang sudah telanjur asyik bermain dengan gadget tersebut mungkin tidak akan mengeluh mengalami masalah gangguan penglihatan karena tidak merasakan sakit.


"Anak-anak umumnya tidak mengeluh, karena memang tidak sakit. Kalau melihat benda
kok wujudnya kabur, anak-anak beranggapan memang bendanya seperti itu," kata Lia.

Lia mengatakan, bagian mata pada anak-anak awalnya berbentuk bulat. Hingga usia 15 tahun, bagian bola mata ini mengalami perkembangan. Ketika anak-anak menonton dengan jarak dekat atau bermain gadget lebih dari dua jam hal demikian bisa membuat bagian dalam bola mata menjadi lonjong.


"Sangat berbahaya kalau dibiarkan dalam waktu yang lama. Jika terus-terusan situasi itu dapat menyebabkan myiopia atau minus pada mata anak-anak," ujar Lia.


Tak hanya melihat gadget dalam waktu yang lama, mata anak akan terganggu dan mengalami kerusakan jika sang anak asyik bermain komputer dan menonton televisi dalam jarak dekat.


"Membaca dengan penerangan yang kurang memadai dan pemakaian kacamata yang tidak nyaman secara terus-menerus adalah kebiasaan buruk yang memicu gangguan penglihatan," ujar dia.


Sebagai langkah preventifnya, Lia menyarankan untuk memeriksakan anaknya jika mengalami masalah gangguan pada mata.


"Kalau dalam satu kelas (di sekolah), pasti ada tiga sampai lima anak yang mengalami masalah ini. Orangtua harus perhatian pada kesehatan penglihatan anak dan mengeceknya," ujarnya. (art)