Ini Penjelasan Dokter Mengenai Luka Bakar Radiasi

Ilustrasi bekas luka bakar
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id - Luka bakar adalah insiden yang seringkali kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Menurut survei yang dilakukan pada tahun 2013, kejadian luka bakar paling sering dijumpai di rumah, ada sekitar 72 persen, disusul kejadian luka bakar di tempat kerja sebanyak 9 persen.

Luka bakar sebenarnya tak hanya disebabkan api, namun dapat disebabkan faktor lain, seperti air panas, listrik, bahan kimia, dan radiasi. Dengan penanganan yang tepat, bukan tak mungkin luka bakar dapat sembuh tanpa bekas.

Lalu apa akibatnya jika kita terkena sinar-x, apakah ini juga masuk kategori luka bakar? Mengenai hal ini dokter Tri Ari Wibowo dari laman Meetdoctor menjelaskan, efek radiasi pengion (sinar X) pada kulit tergantung pada jumlah paparan di area tersebut.

Luka bakar radiasi, adalah luka bakar karena paparan sinar ultraviolet matahari, atau sumber radiasi lainnya seperti sinar-X. “Pengobatan luka bakar akibat radiasi sama seperti pada luka bakar lainnya, dan hal terbaik adalah segera pergi memeriksakan diri ke dokter spesialis bedah plastik terdekat,” katanya.

Sinar ultraviolet banyak terdapat pada sinar matahari, terutama di siang hari. Sinar UV A lebih dikenal sebagai sinar yang bisa membuat kulit mudah berkeriput dan menua. Ia dapat menembus lapisan kulit lebih dalam dari pada sinar UV B.

Sinar UV B merupakan sinar UV yang paling sering membuat kulit terbakar matahari, karena berkerja pada bagian lapisan luar kulit di mana mudah sekali berubah menjadi kanker. Solusinya gunakanlah tabir surya yang mengandung SPF (Sun Protection Factor) untuk menangkal radiasi sinar UV A dan B.

Jangan lupa ikuti program #dokterVIVA setiap hari Rabu pukul 10.00 WIB di Twitter @VIVAlife