Jika Anak Tidur Sambil Berjalan, Salahkan Diri Anda
Rabu, 6 Mei 2015 - 17:54 WIB
Sumber :
- iStock
VIVA.co.id - Para peneliti mengungkapkan bahwa orangtua yang memiliki masa lalu tidur sambil berjalan, bisa juga menjangkiti anak.
Baca Juga :
Sebuah studi baru di kalangan anak-anak yang lahir di provinsi Quebec, Kanada, menemukan bahwa lebih dari 60 persen anak-anak mengembangkan tidur sambil berjalan ketika kedua orangtua mereka juga tidur sambil berjalan waktu masih kecil.
Anak-anak dengan 'salah satu' orangtua yang tidur sambil berjalan, memiliki tiga kali lebih besar kemungkinan untuk tidur sambil berjalan dibandingkan dengan anak-anak yang orangtuanya tidak tidur sambil berjalan.
Ternyata, hasilnya anak-anak yang 'kedua' orangtuanya memiliki sejarah tidur sambil berjalan, memiliki tujuh kali kemungkinan mempunyai kebiasan tersebut, seperti dilansir Times of India.
"Temuan ini menunjukkan pengaruh genetik yang kuat pada tidur sambil berjalan dan untuk tingkat yang lebih rendah, yaitu teror dalam tidur," kata Jacques Montplaisir dari Rumah Sakit du Sacre-Coeur de Montreal.
Untuk penelitian ini, tim menganalisis data tidur dari sekelompok 1.940 anak.
Teror dalam tidur adalah gangguan tidur anak usia dini yang sering di tandai dengan teriakan, rasa takut yang sering dan berkepanjangan.
Para penulis menemukan prevalensi teror dalam tidur terjadi pada (usia 1,5 - 13 tahun) dari 56,2 persen.
Ada prevalensi yang tinggi sebanyak (34,4 persen) pada 1,5 tahun, tetapi prevalensi menurun menjadi 5,3 persen pada usia 13 tahun.
Studi ini menemukan bahwa anak-anak akan mempunyai peluang sebesar 47,4 persen, ketika salah satu orangtua tidur sambil berjalan. Sementara itu, anak-anak dengan kedua orangtua yang tidur sambil berjalan, akan mempunyai peluang sebesar 61,5 persen. (asp)