Empat Pengaruh Seks pada Otak Anda

Ilustrasi pasangan bercinta.
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id - Sebuah penelitian di New Jersey, menunjukkan fakta bahwa seks ternyata memiliki pengaruh tertentu pada organ tubuh. Menurut dr Barry K Komisaruk, seorang psikiater dari Rutgers University, seks dapat memberi berbagai reaksi pada otak, yang bisa mengarah pada serangkaian manfaat bagi tubuh. Apa saja pengaruhnya? Berikut informasinya menurut Times of India.

Menghapus ingatan

Seks ternyata bisa menyebabkan seseorang mengalami amnesia. Data di Amerika menunjukkan, bahwa sebanyak 7 dari 100.000 orang setiap tahunnya mengalami gejala hilang memori, yang disebabkan seks berlebihan. Efek ini juga bisa ditimbulkan depresi dan beberapa cidera akibat kecelakaan. Amnesia ini bisa pulih namun memakan waktu sekitar beberapa hari, sebelum ingatan kembali seperti semula.

Menenangkan pikiran


Sebuah penelitian mencoba mencari hubungan, antara seks dan ketenangan pikiran yang dilakukan pada sekelompok tikus percobaan. Hasilnya menunjukkan bahwa rutinitas seks bisa menjauhkan tikus dari kecenderungan stres. Hal ini juga berlaku pada manusia. Intersitas seks yang seimbang, mampu menghindarkan manusia dari stres, seperti dengan menurunkan tekanan darah di otak.

Membuat tidur lebih nyaman

Aktivitas seks bersama pasangan akan membuat korteks frefrontal dalam otak meredup dan beristirahat. Bersamaan dengan itu, otak akan melepas kandungan oksitosin dan seretonin, yang akan membuat tubuh lebih lelah dan mendatangkan rasa kantuk, yang akan membuat tidur jadi lebih nyaman.

Memabukkan

Berhubungan seks dengan suami atau istri, terbukti dapat membuat perasaan memabukkan, lebih tenang, dan nyaman. Hal ini karena, kepuasan yang diperoleh saat melakukan hubungan intim dapat melepaskan senyawa dophamine, yang memiliki kinerja seperti saat manusia mengonsumsi obat-obatan terlarang jenis kokain.

Pasalnya, dampak yang ditimbulkan oleh seks, mengaktifkan beberapa bagian otak, sama seperti saat mengkonsumsi kocain. Selain itu, reaksi yang tak jauh berbeda juga dutunjukkan saat seseorang mengkonsumsi cokelat, cafein, dan nikotin. (ren)

Baca juga: