5 Tanda si Kecil Alami Pubertas Dini
Rabu, 13 Maret 2013 - 14:57 WIB
Sumber :
VIVAlife - Selama ini soal pubertas banyak dikaitkan dengan fase pertumbuhan anak perempuan. Perubahan fisik seperti pembesaran payudara, munculnya bau badan, dan tumbuhnya rambut di beberapa area tertentu, serta jerawat dianggap sebagai gejala awal seorang anak telah memasuki fase pubertas.
Namun, pubertas sebenarnya tidak hanya terjadi pada anak perempuan tapi juga anak laki-laki. Umumnya pubertas terjadi pada anak usia delapan sampai 12 tahun untuk anak perempuan, dan usia sembilan sampai 14 tahun untuk anak lelaki.
1. Kegemukan
2. Penyimpangan Hormon
3. Lingkungan
4. Genetika
5. Penyebab Lain
Namun, pubertas sebenarnya tidak hanya terjadi pada anak perempuan tapi juga anak laki-laki. Umumnya pubertas terjadi pada anak usia delapan sampai 12 tahun untuk anak perempuan, dan usia sembilan sampai 14 tahun untuk anak lelaki.
Pubertas merupakan awal dari kematangan seksual yaitu ketika terjadi perubahan fisik, hormonal, dan seksual yang telah mampu bereproduksi. Ini merupakan fase transisi di mana terjadi perubahan dari anak-anak menuju dewasa.
Melansir
Livestrong
, saat ini di zaman modern pubertas banyak terjadi lebih dini atau cepat. Pada beberapa kasus, gejala awal pubertas banyak terjadi pada anak lelaki dibanding anak perempuan. Penyebabnya adalah sebagai berikut:
1. Kegemukan
Penelitian terkait hubungan antara berat badan dan pubertas ini memang telah lama dilakukan. Univeristy of Michigan menyatakan kemungkinan pubertas ini cenderung terjadi pada anak yang mengalami kelebihan berat badan. Hal ini disebabkan karena adanya pengaruh kelenjar adrenal yang bertanggung jawab pada pubertas.
2. Penyimpangan Hormon
Dilihat dari sisi medis puber lebih awal pada anak dipengaruhi karena ada beberapa hormon yang tak seimbang. Hal ini dapat memunculkan sindrom McCune Albright, kondisi genetik yang mempengaruhi kesehatan tulang, pigmentasi, dan endokrin, serta Hiperplasia Adrenal Kongetinal, kelainan pada kelenjar adrenal, sehingga terjadi ketidakseimbangan tiroid. Kondisi ini akan memunculkan seseorang mengalami puber lebih awal.
3. Lingkungan
Sebuah penelitian mengatakan bahwa lingkungan dapat mempengaruhi serta menjadi 'racun' yang mempengaruhi pubertas prekoks. Salah satu peneliti dari Mount Sinai School of Medicine, Dr Mary Wolff mempublikasikan laporan mereka soal paparan bahan kimia tertentu yang terdapat pada ragam produk yang dikonsumsi sehari-hari.
Efek bahan kimia pada cat kuku, kosmetik, parfum, pelembab tubuh, dan sampo juga berperan dalam terjadinya pubertas lebih awal pada anak-anak. Gejala yang ditimbulkan misalnya, tumbuhnya payudara dan berkembangnya rambut di kemaluan.
4. Genetika
Gen diketahui juga memainkan peranan yang menyebabkan pubertas dini pada anak-anak. Laporan dari
Kidhealth
mengungkapkan ada sekitar lima persen anak lelaki mengalami pubertas dini. Kondisi ini diwarisi dari ayah atau kakek dari ibu. Sementara anak perempuan hanya mewarisi satu persen saja.
5. Penyebab Lain
Sejumlah masalah medis, adanya penyakit atau gangguan memang jarang ditemukan sebagai pemicu pubertas dini. Namun, kondisi seperti cedera, penyumbatan aliran darah, kelainan otak atau sumsum tulang belakang, meningitis, serta diabetes juga bisa menjadi beberapa penyakit penyebab awal pubertas pada anak-anak.