Siapa Sangka? Menangis Ternyata Bisa Bikin Langsing!
- Freepik
Jakarta, VIVA – Menangis adalah respon yang paling umum Ketika kita mendengar kabar sedih atau bahkan bahagia. Namun sayangnya ternyata tidak banyak orang yang memilih untuk menahan tangisnya dengan berbagai alasan.
Padahal setiap kali kita menangis karena perasaan yang dialami, Anda akan menghasilkan 'air mata psikis'. Air mata psikis ini mengubah respons psikologis menjadi respon fisik. Sinyal otak, hormon dan bahkan proses metabolisme tubuh dipengaruhi oleh pelepasan air mata psikis ini.
Dikutip laman Healthline, menangis sendiri dianggap baik lantaran bisa meluapkan emosi negatif dalam tubuh. Tak hanya berkaitan dengan emosi saja, disebut-sebut menangis dapat membantu penurunan berat badan. Benarkah demikian? Lantas berapa banyak kalori yang akan dibakar ketika menangis?
Seperti diketahui ketika seseorang mengalami kondisi emosi seperti berduka atas kematian orang tersayang, putus cinta atau bahkan mengalami gejala depresi, tentu respon umum yang kita lakukan adalah menangis. Ketika dalam kondisi emosional yang hebat biasanya diiringi dengan penurunan berat badan. Hal ini erat kaitannya dengan hilangnya nafsu makan.
Namun nyatanya, ketika menangis setidaknya Anda dapat membakar kalori sebanyak 1,3 kalori per menit. Artinya jika Anda menangis selama 20 menit Anda bisa membakar 26 kalori lebih banyak daripada mereka yang tidak menangis, demikian seperti dilansir dari laman Healthline.
Meski bukan sebuah kegiatan yang dapat membakar kalori dalam jumlah besar, namun menangis memiliki banyak manfaat lainnnya bagi Kesehatan. Apa saja? Berikut rangkumannya.
1. Menghilangkan stress
Para peneliti menemukan bahwa menangis dapat menstabilkan suasana hati dan berfungsi untuk melepaskan stres dari tubuh. Menangis biasanya diberi sinyal oleh perasaan kehilangan, terpisah, atau tidak berdaya, yang cenderung membuat tubuh waspada.
Menangis mungkin merupakan mekanisme yang dikembangkan manusia untuk mengembalikan ketenangan pada tubuh dan otak. Hewan yang stres juga ternyata menangis (meskipun biasanya, tidak sambil menangis) yang akan mendukung teori ini.
2. Detoksifikasi tubuh
Saat seseorang menangis karena emosi, mereka otomatis akan mengeluarkan air mata. Menariknya, air mata tersebut ternyata mengandung kortisol, hormon stress.
Saat Anda menangis dalam jangka waktu yang lama, Anda mungkin mengeluarkan stresor. Mengatur kortisol dapat membantu Anda menghilangkan lemak membandel di sekitar bagian tengah tubuh, dan juga dapat membantu Anda merasa kurang stres.
3. Bantu pulih dari kesedihan dan rasa sakit
Ketika menangis dalam jangka waktu yang lama, tubuh akan menghasilkan hormone seperti oksitosin dan endorfin. Zat kimia alami ini memberi otak Anda perasaan "menenangkan" dan "kosong" yang muncul setelah Anda menangis.
Hormon-hormon ini dikaitkan dengan kelegaan, cinta, dan kebahagiaan, dan dapat membantu Anda mengelola emosi kuat yang terkait dengan kesedihan dan kehilangan.
Hormon-hormon ini tidak hanya meredakan rasa sakit psikologis, tetapi juga dapat meredakan rasa sakit fisik. Ini mungkin menjadi alasan mengapa tubuh mengaktifkan refleks menangis saat Anda terluka secara fisik.