Jangan Terkecoh, Banyak Makanan Berlabel Kaya Protein Ternyata Tinggi Gula dan Lemak
- Freepik/Racool_studio
Spanyol, VIVA – Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients menunjukkan hasil yang mencengangkan. Penelitian tersebut bahkan mencatat bahwa semua makanan berpotein tinggi tidak baik untuk kesehatan. Kok, bisa?
Sebuah penelitian yang dilakukan di Spanyol, memeriksa lebih dari 4 ribu produk makanan olahan yang mengklaim memiliki nilai protein tinggi di dalamnya. Namun, studi menemukan bahwa makanan-makanan tersebut mungkin kurang sehat. Kenapa? Scroll untuk mengetahui jawabannya, yuk!
Dilansir Times of India, dari hasil studi tersebut, sebagian besar makanan yang diklaim tinggi protein memiliki kandungan natrium atau lemak yang tinggi. Bahkan sekitar seperempatnya mengandung jumlah gula bebas atau lemak jenuh yang tinggi.
Data tersebut dikumpulkan selama 2 tahun, dari Juni 2022 hingga Maret 2024. Beberapa makanan olahan yang diteliti antara lain protein bar, sereal, susu, yogurt, daging nabati dan sebagainya.
Para peneliti juga menemukan, protein bar yang diklaim tinggi protein mengandung lebih sedikit gula, namun mengandung lebih banyak lemak jenuh di dalamnya. Sementara susu dan produk susu lainnya, rendah karbohidrat tapi mengandung lebih banyak lemak total. Klasifikasi makanan-makanan ini dan penelitian tersebut didasarkan pada nilai gizinya.
Studi tersebut menyimpulkan bahwa lebih dari 90 persen makanan yang tinggi protein dianggap kurang sehat karena telah ditambahkan lemak dan pemanis. Hal ini menjadi peringatan bagi semua orang bahwa makanan berprotein tinggi tidak selalu sehat dan jangan mengandalkan makanan berlabel tinggi protein yang diproses atau dijual di pasaran.
Lebih baik, konsumsi makanan tinggi protein dari makanan alami, seperti ikan, daging, telur, susu dan produk susu. Sementara untuk pilihan vegan, termasuk kedelai, lentil, kacang-kacangan, buncis serta biji-bijian lainnya.