7 Makanan yang Sebaiknya Dihindari oleh Penderita Asam Urat
- pexels.com/Vanessa Loring
Jakarta, VIVA – Asam urat adalah senyawa kimia yang terbentuk dalam tubuh sebagai hasil pemecahan purin, zat yang ditemukan dalam beberapa jenis makanan dan minuman.
Ketika kadar asam urat dalam darah terlalu tinggi, senyawa ini dapat mengkristal dan menumpuk pada sendi, menyebabkan rasa sakit dan peradangan yang dikenal sebagai gout atau encok.
Gout adalah salah satu jenis arthritis yang umumnya terjadi pada sendi kaki, terutama pada jempol kaki, namun bisa juga menyerang sendi lainnya. Untuk mencegah serangan asam urat atau mengelola kondisi ini, penting bagi penderita asam urat untuk memperhatikan pola makan mereka.
Ada beberapa makanan yang perlu dihindari untuk membantu mengendalikan kadar asam urat. Melansir dari Healthline, berikut adalah tujuh makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita asam urat:
1. Makanan yang Mengandung Daging Merah
Daging merah, seperti daging sapi, kambing, dan domba, mengandung kadar purin yang sangat tinggi. Purin adalah senyawa yang akan diubah tubuh menjadi asam urat. Oleh karena itu, konsumsi daging merah yang berlebihan dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah, yang pada gilirannya memperburuk gejala gout.
Jika Anda menderita asam urat, sebaiknya membatasi konsumsi daging merah dan menggantinya dengan sumber protein lain yang lebih rendah purin, seperti telur atau produk susu rendah lemak.
2. Makanan Laut
Beberapa jenis makanan laut, seperti udang, lobster, kerang, ikan teri, makarel, dan sarden, juga mengandung purin dalam jumlah yang sangat tinggi. Makanan laut ini bisa memperburuk kondisi asam urat karena meningkatkan produksi asam urat dalam tubuh.
Meski kaya akan nutrisi seperti asam lemak omega-3, penderita asam urat disarankan untuk menghindari atau membatasi konsumsi makanan laut untuk mencegah flare-up asam urat.
3. Minuman Berkadar Alkohol Tinggi
Alkohol, terutama bir dan minuman beralkohol lainnya, dikenal sebagai pemicu utama serangan asam urat. Bir mengandung purin dalam jumlah besar, sementara alkohol dapat menghambat pengeluaran asam urat melalui ginjal, yang menyebabkan peningkatan kadar asam urat dalam darah.
Minuman beralkohol juga dapat menyebabkan dehidrasi, yang memperburuk kristalisasi asam urat di sendi. Penderita asam urat sebaiknya menghindari konsumsi alkohol, terutama bir, dan memilih air putih atau jus buah segar sebagai alternatif.
4. Makanan yang Mengandung Gula Fruktosa Tinggi
Gula fruktosa, yang banyak ditemukan dalam makanan dan minuman manis, dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh. Fruktosa dapat merangsang tubuh untuk menghasilkan lebih banyak asam urat.
Oleh karena itu, penderita asam urat disarankan untuk menghindari minuman manis, soda, dan makanan yang mengandung pemanis buatan tinggi fruktosa, seperti sirup jagung tinggi fruktosa. Sebagai pengganti, lebih baik mengonsumsi makanan yang tidak mengandung gula tambahan atau memilih pemanis alami seperti madu dalam jumlah terbatas.
5. Sayuran yang Mengandung Purin Tinggi
Beberapa sayuran mengandung purin, meskipun dalam jumlah yang lebih rendah dibandingkan dengan daging atau makanan laut. Namun, bagi penderita asam urat, penting untuk memperhatikan jenis sayuran yang dikonsumsi. Sayuran seperti bayam, asparagus, dan kacang polong memiliki kandungan purin yang cukup tinggi dan dapat meningkatkan kadar asam urat.
Meskipun sayuran ini tetap kaya akan vitamin dan serat, konsumsi mereka sebaiknya dibatasi dalam pola makan penderita asam urat. Sebagai alternatif, pilih sayuran lain yang rendah purin, seperti brokoli, wortel, dan selada.
6. Jeroan (Organ Meat)
Jeroan, seperti hati sapi, ginjal, dan otak, adalah makanan yang sangat tinggi purin. Mengonsumsi jeroan dapat meningkatkan produksi asam urat dalam tubuh, yang dapat menyebabkan serangan gout.
Jeroan juga cenderung tinggi kolesterol dan lemak jenuh, yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan secara keseluruhan. Penderita asam urat sebaiknya menghindari makanan ini sepenuhnya untuk mengurangi risiko serangan asam urat.
7. Makanan yang Diproses dan Mengandung Lemak Trans
Makanan olahan yang mengandung lemak trans, seperti makanan cepat saji, makanan ringan kemasan, kue kering, dan margarin, dapat memperburuk gejala asam urat. Lemak trans dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh dan memperlambat proses pembuangan asam urat melalui ginjal.
Makanan yang diproses juga sering kali mengandung kadar garam tinggi, yang dapat menyebabkan penumpukan cairan dan memperburuk gejala asam urat. Sebagai alternatif, pilih makanan yang segar dan alami serta sumber lemak sehat, seperti alpukat atau minyak zaitun.