Dokter Gia Pratama Beberkan Penyakit yang Paling Banyak Sebabkan Orang Masuk IGD
- Tangkapan Layar
Jakarta, VIVA – Salah satu dokter terkenal di Indonesia, dokter Gia Pratama hadir menjadi bintang tamu dalam podcast Youtube Deddy Corbuzier. Saat berbincang dengan Deddy Corbuzier sebagai host, dokter Gia bercerita dan mengungkap banyak hal khususnya yang berkaitan dengan penyakit.
Salah satu yang diungkap dokter Gia adalah penyebab utama kematian di Indonesia. Ada dua penyakit yang menjadi penyebab utama kematian di Indonesia yakni serangan jantung dan stroke. Scroll lebih lanjut ya.
"Dua penyebab utama kematian di Indonesia yaitu serangan jantung dan stroke," kata dokter Gia Pratama dikutip Rabu, 25 Desember 2024.
Kemudian, Deddy Corbuzier bertanya mengenai hal yang paling banyak menyebabkan orang masuk Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan butuh pertolongan pertama.
Mendapat pertanyaan itu, dokter Gia menerangkan bahwa penyakit yang paling sering atau paling banyak menyebabkan pengidapnya masuk IGD adalah serangan jantung dan stroke. Selain itu, juga ada penyakit hipertensi dan diabetes.
"Tapi IGD lebih banyak kecelakaan dong?" tanya Deddy Corbuzier.
"Bukan. Aku paling sering ngadepin ini (serangan jantung dan stroke)," jawab dokter Gia.
"IGD itu bukan korban kecelakaan lebih banyak?" tanya Deddy.
"Hari-hari yang aku terima itu serangan jantung, stroke, hipertensi, diabetes, gitu yang aku terima," jawab dokter Gia.
Dokter Gia memiliki kepedulian tinggi terhadap masyarakat agar lebih memahami,, serangan jantung dan stroke adalah penyebab utama kematian di Indonesia. Melalui media sosial miliknya, dokter Gia memberi pemahaman-pemahaman mengenai pentingnya usaha untuk mencegah serangan jantung dan stroke.
"Bahwa serangan jantung dan stroke itu jarang didiskusikan, padahal itu adalah penyebab kematian utama di Indonesia," kata dokter Gia.
"Makanya aku kemarin nulis tentang visi misi diriku itu adalah mencegah serangan jantung dan stroke. Satu juta orang tidak terkena serangan jantung dan stroke. Iya, makanya aku terjun ke media sosial," tambahnya.