Kenali Alergi Susu, IDI Kabupaten Kebumen Berikan Informasi dan Pengobatan yang Tepat

Ilustrasi alergi susu
Sumber :
  • BillionPhotos dari Freepik

VIVA – Menurut informasi dari idikabkebumen.org, salah satu jenis alergi yang umum dan sering dialami oleh masyarakat Indonesia adalah alergi terhadap susu. Salah satunya adalah alergi susu sapi, di mana sistem kekebalan tubuh menanggapi protein susu yang berlebihan, menyebabkan gejala alergi.

IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Kabupaten Kebumen adalah organisasi profesi yang mewakili para dokter di wilayah Kebumen, Jawa Tengah. IDI Kebumen berfungsi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, mendukung pengembangan profesionalisme dokter, serta memperjuangkan kepentingan anggotanya. IDI Kabupaten Kebumen juga menghadapi beberapa tantangan, termasuk keluhan kurangnya edukasi terkait kesadaran kesehatan pada masyarakat.

Saat ini selain melakukan penyuluhan, IDI Kabupaten Kebumen sedang meneliti terkait gejala alergi susu yang terjadi pada tubuh, apa saja penyebab terjadinya alergi terhadap susu serta pengobatan terhadap penderitanya secara tepat.

Apa saja penyebab seseorang mengalami alergi susu?

Dilansir dari laman https://idikabkebumen.org, alergi susu terjadi ketika sistem imun mengidentifikasi protein dalam susu sebagai ancaman. Ini menyebabkan tubuh memproduksi antibodi dan melepaskan histamin serta zat kimia lainnya yang memicu gejala alergi. Adapun gejala lainnya terjadinya alergi susu meliputi:

1. Reaksi terhadap protein susu

Alergi susu umumnya disebabkan oleh reaksi terhadap dua jenis protein utama dalam susu sapi, yaitu kasein dan whey. Sistem kekebalan tubuh memproduksi antibodi terhadap protein ini, yang kemudian memicu pelepasan histamin dan zat kimia lainnya saat terpapar kembali.

2. Faktor genetik atau riwayat keluarga

Riwayat keluarga dengan alergi makanan atau kondisi alergi lainnya, seperti asma atau dermatitis atopik, dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami alergi susu. Sekitar 40% bayi yang lahir dari ibu dengan riwayat alergi berpotensi mengalami alergi juga.

3. Faktor usia

Alergi susu lebih umum terjadi pada bayi dan anak-anak karena sistem pencernaan mereka belum sepenuhnya berkembang untuk mencerna protein susu. Sebagian besar anak akan mengatasi alergi ini seiring bertambahnya usia.

4. Adanya gangguan pencernaan

Gangguan pencernaan seperti gastroesophageal reflux disease (GERD) atau sindrom iritasi usus besar (IBS) dapat berkontribusi pada perkembangan alergi susu.

Apa saja obat yang direkomendasikan untuk penderita alergi susu?

Untuk mengatasi gejala alergi susu, terdapat beberapa obat yang direkomendasikan dan dapat ditemukan di apotek. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Obat Antihistamin

Obat antihistamin bernama Loratadine dapat meredakan berbagai gejala alergi, seperti hidung meler, bersin-bersin, mata berair, ruam kulit yang gatal, dan biduran. Ketika tubuh bereaksi terlalu kuat terhadap alergen, gejala alergi muncul.

2. Obat Epinefrin

Selain itu, reaksi anafilaksis yang parah, seperti sesak napas dan penurunan tekanan darah, dapat diobati dengan obat ini, yang diberikan melalui suntikan dan harus tersedia bagi individu yang berisiko tinggi mengalami reaksi alergi berat.

3. Susu Beras atau Susu Almond

Bagi Anda yang alergi terhadap susu sapi, dapat mengonsumsi susu beras dan susu almond. Terbuat dari beras, susu beras komersial biasanya menggunakan beras merah dan sirup beras merah. Sedangkan susu almond adalah susu yang terbuat dari kacang almond yang digiling dan air, susu almond memiliki tekstur encer dan rasa seperti kacang. Susu almond rendah lemak jenuh, bebas kolesterol, dan secara alami bebas laktosa.

Sebelum memulai pengobatan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan rekomendasi pengobatan sesuai dengan kondisi individu.