Bisakah Terapi Stem Cell Sembuhkan Pengapuran Tulang?

Stem Cell
Sumber :
  • Pixabay/ PublicDomainPictures

Jakarta, VIVA – Terapi stem cell menjadi inovasi besar dalam bidang medis, terutama dalam penanganan penyakit pada sistem muskuloskeletal yang mencakup tulang, sendi, otot, saraf, dan jaringan ikat. Stem cell adalah jenis sel yang memiliki kemampuan untuk memperbarui dan memperbanyak diri, sehingga berpotensi menggantikan jaringan tubuh yang mengalami kerusakan.

Selain itu, stem cell dapat beradaptasi dengan sel di area tertentu, memperbaiki kekurangan, memperbaiki kerusakan, hingga berubah menjadi jenis sel yang diperlukan sesuai dengan lokasi tersebut. Berkat kemampuannya dalam meregenerasi dan menggantikan jaringan yang rusak, terapi ini menawarkan solusi yang efektif bagi penderita cedera maupun penyakit kronis pada tulang, sendi, atau ligamen. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!

Meski terapi stem cell dianggap seperti secercah cahaya yang mampu menangani berbagai masalah kesehatan, nyatanya perlu dilakukan tindakan komprehensif yang seimbang dengan gaya hidup.

"Stem cell ini bukan satu-satunya pengobatan, jawabannya pokoknya di stem cell beres. Tapi harus dilakukan secara komprehensif penanganannya," kata Spesialis Orthopedi dan Traumatologi Sub Spesialis Panggul Lutut Konsultan, Prof. Dr. Dr. Ismail Hadi Soebroto Dilogo, Sp.O.T Subsp.P.L (K), dalam acara talkshow bersama Siloam Hospitals Mampang, di Jakarta, Jumat 20 Desember 2024.

Osteoartritis

Photo :
  • Boost PPhysiotherapy

Misalnya dalam masalah orthopedi ada yang namanya osteoartritis lutut atau pengapuran sendi lutut. Menurut Prof. Ismail, ini termasuk penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup yakni kelebihan berat badan yang diikuti dengan high impact activity.

"Seringkali keliru olahranganya supaya menurunkan berat badan justru dengan lari, lompat-lompat, naik turun tangga, katanya biar cepet kurus tapi ini malah menyebabkan degenerasi lebih hebat. Jadi olahraganya yang menguatkan otot, low impact. Seperti sepeda statis, berenang, jalan di air, olahraga TRX yang meningkatkan massa otot. Karena kalau ototnya kuat, maka tulang sama tulang itu ketemunya kurang, dipegangin sama otot yang kuat. Kalau ototnya lemas, maka tulangnya semakin ketemu. Semakin kontak, semakin tipis tulang rawannya," jelasnya.

Selain masalah berat badan dan aktivitas pada tulang yang tinggi, pengapuran ini juga terjadi akibat stres dan konsumsi makanan yang mengandung saponin seperti terong, kentang, tomat, merica, paprika, dan kopi.

"Kalau pun dikasih stem cell tapi gaya hidupnya tidak berubah, ya akan kembali tipis lagi bantalan tulang rawannya," kata Prof. Ismail.

Saat ini, terapi stem cell telah disetujui untuk 15 diagnosis medis dalam ortopedi, termasuk osteoartritis, defek tulang, fraktur non-union, cedera ligamen, dan lainnya. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.01.07/MENKES/1359/2024 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terapi Sel Punca di Bidang Orthopaedi dan Traumatologi mengakui terapi ini sebagai metode legal dan efektif untuk menangani berbagai masalah ortopedi.

Sebelum dilakukan terapi stem cell, ada beberapa tahapan dan persiapan yang perlu dilakukan. Tahap pertama adalah konsultasi dengan dokter spesialis ortopedi yang memiliki pemahaman tentang stem cell. Kemudian dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium jika diperlukan. Setelah pasien dinyatakan fit, langkah selanjutnya adalah tindakan stem cells, yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan medis pasien.