Kelompok Usia 20-24 Tahun, Tempati Jumlah Pengidap HIV/AIDS Terbanyak Kedua di Indonesia
- Freepik
Jakarta, VIVA – Edukasi seksual di kalangan remaja kerap masih dianggap tabu dan tak layak dibicarakan. Padahal, edukasi seksual dipercaya bisa menjadi salah satu solusi utama untuk menekan tingkat penularan HIV/AIDS di kalangan remaja.
Terlebih, data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) 2022 mencatat, kelompok usia 20-24 tahun menempati jumlah pengidap HIV/AIDS kedua terbanyak di Indonesia, hingga mencapai 16,1 persen. Scroll untuk info selengkapnya, yuk!
Febrizky Yahya selaku Konselor dan Sex Educator Tiga Generasi mengungkapkan bahwa kurangnya pengetahuan dan perilaku seksual berisiko merupakan dua hal utama yang masih menjadi penyebab tingginya angka penularan HIV/AIDS.
“Banyak pihak masih menyalahartikan edukasi seksual, padahal edukasi seksual bagi remaja sangatlah penting. Bukan untuk mendorong aktivitas seksual, melainkan untuk memberikan informasi yang benar dan melindungi mereka dari risiko yang mungkin terjadi,” ungkap Febrizky Yahya, dalam keterangannya, dikutip Kamis 19 Desember 2024.
Hari AIDS Sedunia sendiri yang jatuh setiap 1 Desember diperingati untuk menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS di seluruh dunia. Dalam rangka meningkatkan kesadaran akan risiko kesehatan HIV/AIDS di kalangan remaja, digelar program edukasi seksual Goes to Campus.
Ms. Holly Kwan selaku Senior Chief Marketer Okamoto Industries (HK) Ltd. menjelaskan, hari AIDS sedunia setiap tahunnya diperingati sebagai momentum untuk meningkatkan kesadaran global akan risiko kesehatan HIV/AIDS.
“Kami memahami bahwa bukanlah hal yang mudah untuk membangun kesadaran akan risiko kesehatan HIV/AIDS di masyarakat dan kami pun turut merasa terpanggil akan hal tersebut,” ujar Ms. Holly Kwan
“Oleh karena itu, bersamaan dengan diperkenalkannya varian terbaru Okamoto 0.03 HA (hyaluronic acid), kami turut menghadirkan program edukasi seksual Goes to Campus, sebagai bagian dari komitmen perusahaan untuk turut berpartisipasi aktif dalam menurunkan angka penularan HIV/AIDS di Indonesia,” sambungnya.
Holly Kwan pun mengungkapkan, jika digunakan dengan benar, kondom dapat membantu mencegah kehamilan dan mengurangi risiko penularan infeksi HIV/AIDS, serta infeksi menular seksual lainnya.